Aceh Besar, – Sebanyak 60 ekor ternak disuntik vaksin untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi dan kerbau di Gampong Cot Mancang Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (08/01/2025).
Vaksin PMK Kementan Inaktif Monovalen tersebut disuntikkan langsung pada 51 sapi dan 9 kerbau di kandangnya, penyuntikan dilakukan oleh tim Gugus Tugas Penanganan PMK yang dipimpin oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Aceh Besar Uzir S.Pt MSi.
Menurut Uzir, langkah cepat Pj Bupati Aceh Besar untuk mengantisipasi merebaknya PMK ke Aceh Besar sangat tepat, karena jika kasus tersebut merebak akan sangat merugikan para peternak. “Untuk itu, setelah mendapatkan arahan pimpinan, kita melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan para peternak untuk dilakukan vaksinasi pada ternak yang berpotensi terjangkit PMK,” ujarnya.
Ia mengaku, para peternak pun sangat kooperatif mengikuti prosedur yang ditetapkan. “Karena mereka sudah merasakan bagaimana kerugian yang dialami tahun 2022 lalu saat PMK ini terjangkit pada ternak,” imbuhnya.
Sementara pemilik ternak, Sofyan (56) mengaku langkah antisipasi sangat perlu dilakukan, agar tidak sampai terkena penyakit tersebut. Selain itu, pihaknya sebagai peternak yang menyediakan sapi Qurban maupun sapi peliharaan, maka penting selalu berkoordinasi dengan petugas kesehatan ternak dalam rangka menjaga kondisi agar selalu sehat. “Selain kita berupaya menjaga kebersihan kandang dan pakan ternak yang baik, penting juga kita berkoordinasi dengan petugas kesehatan ternak, supaya da langkah antisipasi yang dapat dilakukan jika ada sebaran virus PMK,” kata Sofyan.
Pemkab Aceh Besar bersama jajaran Forkopimda serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait yang juga didukung oleh para peternak akan saling bahu-membahu mengantisipasi merebaknya PMK di Aceh Besar.
Tahun 2022 lalu, Aceh Besar menjadi daerah terparah terjangkit PMK yang mencapai 12 ribu ekor lebih yang terjangkit. Namun langkah penanganan yang intensive yang dikomandoi Pj Bupati Muhammad Iswanto dengan melibatkan multi lini, termasuk hingga menutup sementara Pasar Hewan Sibreh, membuat Aceh Besar malah menjadi daerah yang tercepat dalam pengananan PMK. Peternak Aceh Besar pun kembali survive kala itu. (**)
Editor: Prithi Riski Dewi