Home / Nasional

Jumat, 9 Desember 2022 - 08:56 WIB

KPK Tahan Hakim Agung Gazalba Saleh Terkait Suap Penanganan Perkara di Mahkamah Agung

REDAKSI - Penulis Berita

Foto / Sumber :InfoPublik.id. ( doc_*)

Foto / Sumber :InfoPublik.id. ( doc_*)

KSINews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Hakim Agung Gazalba Saleh (GS). Gazalba Saleh merupakan tersangka dalam kasus suap penanganan perkara di lingkungan Mahkamah Agung (MA).

“Untuk kepentingan proses penyidikan, Tersangka GS dilakukan penahanan oleh Tim Penyidik selama 20 hari pertama, dimulai tanggal 8 Desember 2022 sampai 27 Desember 2022 di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur,” ungkap Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK, dalam kanal Youtube KPK, Pada Jumat (9/12/22).

Kasus itu berawal ketika adanya perselisihan di internal Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana pada awal 2022. Permasalahan itu berakhir dengan laporan pidana dan perdata yang berlanjut hingga proses persidangan di Pengadilan Negeri Semarang.

Setelah itu, Debitur KSP Intidana Heryanto Tanaka meminta Pengacara Yosep Parera dan Eko Suparno untuk mengurus dua perkara itu.

Dalam kasus ini, Heryanto melaporkan Pengurus KSP Intidana Budiman Gandi Suparman atas tudingan pemalsuan akta dan putusan di tingkat pertama pada PN Semarang dengan Terdakwa Budiman Gandi Suparman dinyatakan bebas.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Metro Jakbar, Menerbitkan surat DPO Untuk Pengacara Natalia Rusli

Putusan bebas itu membuat jaksa mengajukan kasasi ke MA. Heryanto juga meminta Yosep dan Eko mengawal kasasi tersebut. Yosep dan Eko meminta bantuan pegawai negeri sipil (PNS) di MA Desy Yustria untuk mengondisikan putusan kasasi. Desy dijanjikan uang SGD 202 ribu yang setara dengan Rp2,2 miliar.

Setelah mendengar janji itu, Desy langsung menghubungi staf Kepaniteraan MA Nurmanto Akmal. Nurmanto kemudian meminta bantuan staf Hakim Agung Gazalba Saleh, Redhy Novarisza dan Hakim Yustisial Prasetio Nugroho.

Adapun salah satu anggota majelis hakim yang ditunjuk untuk memutus perkara terdakwa Budiman Gandi Suparman saat itu adalah Gazalba Saleh.

Kongkalikong ini membuat kubu jaksa memenangkan kasasi. Sehingga, Budiman dinyakatan bersalah dan dihukum penjara selama lima tahun. Karena sudah menang, Yosep dan Eko menyerahkan uang tersebut secara tunai ke Desy.

Baca Juga :  KPK Tetapkan 6 Tersangka Suap Lelang Jabatan di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur

Total ada 13 tersangka yang dijerat KPK dalam kasus ini. Mereka yakni Hakim Agung Gazalba Saleh, Hakim Yustisial Prasetio Nugroho, dan staf Gazalba Redhy Novarisza.

Sementara 10 lainnya sudah lebih dahulu dijerat yakni Hakim Agung Sudrajat Dimyati, Hakim Yudisial atau panitera pengganti Elly Tri Pangestu (ETP), dua aparatur sipil negara (ASN) pada Kepeniteraan MA Desy Yustria (DY) dan Muhajir Habibie (MH), serta dua ASN di MA Nurmanto Akmal (NA) dan Albasri (AB).

Kemudian, pengacara Yosep Parera (YP) dan Eko Suparno (ES) serta Debitur Koperasi Simpan Pinjam Intidana Heryanto Tanaka (HT) dan Debitur Koperasi Simpan Pinjam Ivan Dwi Kusuma Sujanto (IDKS).

Editor: DM

Share :

Baca Juga

Nasional

Tim Pencarian dan Pertolongan Indonesia untuk Turkiye Tiba di Tanah Air

Nasional

Indonesia Jadi Tuan Rumah GPDRR, Kemenkumham Permudah Layanan Imigrasi bagi Delegasi dan Peserta

Nasional

Pemerintah :Tidak Ada Ampun Bagi Perusahaan Pembakar Hutan

Daerah

Kemenag Akan Ganti Kartu Nikah Fisik dengan Digital

Daerah

Selain Polda Aceh, Polres Lhokseumawe Juga Gelar Vaksinasi dan Bansos Bersama Ulama

Nasional

Presiden Memberikan Warning Untuk Provinsi Riau, Sumut, Kalimantan dan Ingatkan Pangdam hingga Kapolda

Nasional

Mendagri Terbitkan Aturan Pemberian THR dan Gaji ke-13 oleh Pemda

Nasional

Kemenkumham Serahkan Zakat Rp 1.1 Miliar kepada BAZNAS