BANDA ACEH – Dalam rangka mengembangkan keahlian dan keterampilan siswa SMK sesuai keahlian masing-masing, Dinas Pendidikan Aceh melepas tiga unit Mobile Training Unit (MTU) ke 12 SMK yang berada di berbagai kabupaten/kota di Aceh.
MTU merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Aceh dalam rangka meningkatkan penyerapan lulusan sekolah vokasi agar dapat menjadi tenaga kerja handal sesuai dengan kebutuhan industri.
Pelepasan itu dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM di Home Base MTU Pango Raya, Banda Aceh, Jumat (25/2/2022).
Kadisdik Aceh dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari SMK salah satunya adalah meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat bekerja di dunia usaha dan dunia industri, dunia kerja, berwirausaha atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Bisa dikatakan bahwa lulusan SMK dapat langsung bekerja, melanjutkan ke perguruan tinggi atau berwirausaha,” kata Kadisdik.
Ia menuturkan, peran SMK sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Aceh dalam upaya menekan angka pengangguran, sementara Dinas Pendidikan Aceh sedang berusaha merealisasikan program link and match.
Program link and match ini dibuat untuk mensinergikan antara pendidikan SMK dengan dunia usaha dunia industri dan dunia kerja (dudika), guna meningkatkan lulusan SMK yang mandiri.
“Dinas Pendidikan aceh menargetkan lulusan pendidikan SMK tidak hanya dapat bekerja tapi juga berbisnis dengan membuka usaha sesuai dengan kompetensi atau keahliannya,” kata Alhudri.
Lewat program link and match, Alhudri berharap semoga tidak ada lagi stigma bahwa lulusan sekolah vokasi akan menjadi pengangguran melainkan dapat menjadi tenaga ahli dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Dr. Asbaruddin, M.Eng mengatakan bahwa kegiatan MTU ini diikuti oleh 12 SMK pelaksana dan beberapa sekolah peserta dengan jumlah siswa keseluruhan mencapai 720 orang.
Setiap MTU turut membawa sejumlah instruktur yang akan melatih dan melayani para siswa SMK di daerah.
Untuk MTU 1 akan melatih SMKN 2 Bener Meriah, SMKN 1 Bireuen, SMKN 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam, SMKN 4 Meulaboh Aceh Barat dengan kompetensi keahlian, bricklaying (pemasangan bata dan keramik), Plumbing (pemipaan air bersih dan air kotor), Cabinet Making (perabotan) dan Joinery (konstruksi kayu).
Untuk MTU 2 akan melatih SMKN 2 Takengon Aceh Tengah, SMKN 1 Langsa, SMKN 1 Darul Aman Aceh Timur, SMKN 1 Labuhan Haji Aceh Selatan. Adapun kompetensi yang akan dilatih teknologi informatika, teknologi komputer jaringan, multimedia dan elektronika komunikasi.
Sementara MTU 3 akan melatih SMKN 6 Lhokseumawe, SMKN 1 Seunuddon Aceh Utara, SMKN 3 Sigli Pidie, SMKN 1 Panga Aceh Jaya dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan ringan, Teknik sepeda motor, Teknik pengelasan dan Teknik mesin perkapalan.
“Kehadiran MTU ke sekolah-sekolah di daerah diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang paling mendesak di sekolah-sekolah yang peralatan perbengkelan yang masih terbatas,” kata Asbaruddin. (Advertorial)