Home / Sport

Minggu, 5 Juni 2022 - 10:40 WIB

Budaya Bersepeda

REDAKSI - Penulis Berita

DALAM beberapa tahun terakhir, terutama pada masa pandemi covid-19, masyarakat di kota besar di Indonesia gemar bersepeda. Kegiatan itu tentu bermanfaat.

Selain baik untuk kesehatan, sepeda berguna sebagai sarana transportasi untuk menghindari kerumunan. Namun, kegiatan itu masih sebatas sebagai sarana olahraga dan rekreasi, belum menjadi gaya hidup sehari-hari.

Padahal, alat transportasi beroda dua itu dapat dijadikan ‘kendaraan politik’ untuk mengatasi kerusakan lingkungan.

Saking pentingnya, sejak empat tahun silam, PBB bahkan menetapkan 3 Juni sebagai Hari Bersepeda (World Bicycle Day). Hal tersebut didasari manfaat kendaraan roda dua itu bagi kehidupan manusia di planet ini.

Selain sudah digunakan berabad-abad, sepeda merupakan sarana transportasi berkelanjutan yang sederhana, sehat, terjangkau, andal, bersih, dan ramah lingkungan.

Tema World Bicycle Day tahun ini ialah merayakan keaslian, keragaman, dan daya tahan sepeda yang telah digunakan selama lebih dari 200 tahun.

Melalui momen tersebut, lembaga itu berharap sepeda dapat digunakan sebagai sarana transportasi utama sehari-hari masyarakat di dunia. Seruan itu mungkin terdengar utopis.

Apalagi, belum semua negara punya kebijakan untuk membangun kota yang ramah bagi pesepeda. Namun, itu bukan alasan jika kita memang betul-betul serius ingin berkontribusi membenahi kondisi lingkungan yang semakin tidak karuan.

Baca Juga :  Cold Storage Sudah Berjalan Selama 1 Tahun, Dirjend PSDKP: Pengelolaan Sepenuhnya Dikelola DKP Aceh

Lagi pula, polusi asap dan bising knalpot kendaraan bermotor, enggak perlu pilih-pilih untuk memasuki paru-paru dan gendang telinga manusia. Kita semua, miskin ataupun kaya, ikut merasakan dampaknya.

Untuk mengatasi itu semua, mungkin kita harus mulai membiasakan diri berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk mobilitas jarak dekat.

Jika di akhir pekan suka touring bersepeda keliling atau bahkan ke luar kota, seharusnya kalau cuma ke Indomart/Alfamart atau ke sekolah/kampus yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah, tidak usah lagi naik motor atau pesan ojek online.

Selain sehat, dengan berjalan kaki atau bersepeda, kita setidaknya telah ikut berkontribusi sekian persen untuk mengurangi polusi dan menekan penghamburan energi sia-sia.

Dalam bukunya, Small Is Beautiful (diterbitkan pertama kali pada 1963 dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh LP3ES pada awal 80-an), ekonom kelahiran Jerman EF Schumacher sebenarnya telah mewanti-wanti bahwa penggunaan sumber daya energi, terutama yang tidak terbarukan, telah digunakan sedemikian rupa sehingga ancaman kerusakan lingkungan membayang di depan mata.

Baca Juga :  Komisi IV DPR RI Bersama KKP Gelar Kunker ke II di PPS Kutaraja Lampulo

Pada era itu (1960-an), perhatian para aktivis lingkungan memang mulai bergeser dari yang sebelumnya fokus pada perlindungan situs dan spesies tertentu ke kritik yang lebih eksplisit terhadap praktik-praktik yang merusak alam, seperti penggunaan mobil dan jenis kendaraan bermotor lainnya.

Seruan penggunaan sepeda atau berjalan kaki lantas menjadi salah satu kendaraan politik perjuangan para aktivis untuk melawan para perusak lingkungan.

Di negara-negara Barat, terutama di beberapa negara Eropa, hal itu berhasil menekan pemerintah sehingga mengakomodasi pembangunan kota yang lebih ramah, baik untuk pesepeda maupun pejalan kaki.

Kesadaran itu pun tertanam di benak mayoritas warga sehingga bersepeda ataupun berjalan kaki menjadi laku hidup sehari-hari mereka.

Pergeseran dan kesadaran sosial semacam itu yang seharusnya kita tiru. Jangan sekadar latah ikut tren dan teperdaya gaya hidup konsumtif.

Beli sepeda seharga puluhan juta, tapi hanya digunakan untuk rekreasi di akhir pekan. Selain demi kesehatan, bersepeda harus jadi kultur dan alat perlawanan untuk mengatasi degradasi lingkungan.

Share :

Baca Juga

Daerah

16 Tim Tampil di Turnamen Sepakbola Antar Klub di Aceh Besar

News

Dispora Aceh Gelar Kejurda Tenis Meja Tahun 2021 di Banda Aceh

Sport

Atlet DKI Jakarta Sabet Medali Emas PON Cabor Menembak

Advertorial

Pangdam I/BB Bersama Menkumham RI Keliling Naik Sepeda Dari Pesanggarahan Sola Gratia Ke Pesanggarahan Sola Gratia

Sport

Jelang Turnamen Kapolres Cup 2023, Pengurus PBVSI Silaturahmi dengan Kapolres Ketapang

News

Kejuaraan Grasstrack Aceh Championship 2021 di Sirkuit Permanen AMX Lamnyong

Sport

Presiden Bakal Buka Langsung PON Aceh-Sumut, Dubes Negara Tetangga Turut Diundang

Daerah

Pemprov Aceh Kucurkan Rp130 Miliar untuk PORA 2022