KSINews – Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menemui demonstran dari Universitas Syiah Kuala (USK) dan Poltekkes Aceh di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa (6/9/2022).
Saat menemui pendemo, Achmad Marzuki tampak duduk bersila di antara para pendemo. Hal itu, untuk mendengarkan tuntutan para demonstran menyampaikan sejumlah poin tuntutan. Diantara tuntutan tolak kenaikan harga BBM dan tuntutan melakukan pemerataan infrastruktur ekonomi serta evaluasi bidang pendidikan di Aceh.
Dalam Penyampaiannya Pj Gubernur Aceh mengatakan, sore ini bisa hadir di depan adik-adik mahasiswa USK setelah seharian rapat tentang inflasi wilayah Aceh, yang mana inflasi Aceh ranking ke 5 di Indonesia, termiskin ke 1 di Sumatera dan ke 7 di Indonesia serta stunting gizi buruk Aceh masuk 10 besar di Indonesia. baru di sini, justru saya mengharapkan bantuan adik-adik mahasiswa semua.
“Waktu yang saya miliki ini sangat singkat, bantu saya selaku Pemerintah Aceh agar dapat menyelesaikan permasalahan ini semua. Seperti tambang ilegal di beberapa wilayah Aceh, agar tambang tersebut menjadi legal sehingga tidak membahayakan rakyat,” ucapnya.
Lanjutnya, saya tidak bisa bejalan tanpa kalian semua bantuan dari masyarakat Aceh. Buktikan ke saya bila ada program dari mahasiswa untuk dapat menyelesaikan masalah itu,” Tegasnya.
Untuk itu, sebenarnya kita malu nomor 1 termiskin di Sumatera, bahkan saya sudah berbicara dengan Dosen dan Rektor USK agar mahasiswa USK dilibatkan dalammenyelesaikan masalah ini. Jangan bikin situasi tempat kita Aceh seolah adanya kesan tidak aman.
Ingat saya tidak lama, saya ingin membuat Aceh ini aman dan sejahtera, dan ini harus kita lakukan bersama. Bulan lalu inflasi kita nomer 5 di Indonesia, sekarang menjadi nomer 8 karena telur tidak ada di tempat kita.
Terkait kenaikan BBM, DPR Aceh sudah mengirimkan surat ke Pemerintah Pusat sesuai dengan tuntutan mahasiswa, karena aspirasi rakyat itu disampaikan melalui DPRA,” Tuturnya.