Home / Daerah

Rabu, 7 September 2022 - 22:12 WIB

AJI Banda Aceh Sesalkan Pengrusakan Handphone Jurnalis Saat Liputan Demo di Depan Gedung DPRA

REDAKSI - Penulis Berita

Wartawan Serambi, Indra Wijaya, memperlihatkan Handphone Rusak Saat Meliput, (Foto: Dok Ist)

Wartawan Serambi, Indra Wijaya, memperlihatkan Handphone Rusak Saat Meliput, (Foto: Dok Ist)

KSINews – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menjelaskan aksi pengrusakan alat kerja atau hanphone jurnalis oleh polisi berpakaian preman saat meliput demo kenaikan BBM oleh mahasiswa di depan Gedung DPRA, Selasa 7 September 2022. Korban dalam peristiwa tersebut adalah Indra Wijaya, wartawan Harian Serambi Indonesia.

Atas kejadian ini AJI Banda Aceh menyatakan:

1. Mengecam setiap kekerasan terhadap jurnalis baik merampas maupun merusak alat kerja jurnalis. Pengrusakan alat kerja jurnalis adalah bagian upaya penghalangan kerja jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU no.40 tahun 1999 tentang Pers pada Pasal 18 ayat 1:

“Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah).”

2.Mengimbau semua pihak untuk memahami dan menghargai kerja jurnalistik yang merupakan perwujudan dari pemenuhan hak masyarakat untuk memperoleh informasi. Bila jurnalis dihalang-halangi, hal itu berarti menghalangi pula hak masyarakat untuk mendapatkan informasi.

3. Meminta Kapolda Aceh dan jajarannya untuk menindak tegas anggotanya yang telah merusak alat kerja jurnalis saat melaksanakan tugas jurnalistiknya.

Kronologi Kejadian
Sekitar Pukul 13.00 WIB, Indra Wijaya (korban), wartawan Harian Serambi Indonesia datang untuk meliput demo kenaikan harga BBM oleh mahasiswa di depan Gedung DPR Aceh Jl. Daud Bereueh, Banda Aceh.  Saat itu massa aksi sudah berdiri di jalan depan kantor DPR Aceh.  Lalu, Indra Wijaya dengan memakai handphone mengambil video suasana massa yang sudah berkumpul.

Sekitar pukul 13.30 WIB massa bergerak menuju pintu gerbang pintu masuk Gedung DPR Aceh. Saat hendak masuk, massa dihadang oleh polisi karena hanya diberi ruang kepada 10 mahasiswa untuk audensi dengan pihak DPRA mewakili dari pengunjuk rasa. Massa tidak terima, sehingga mencoba mendobrak pintu pagar gedung DPRA agar bisa masuk ke dalam.

Melihat aksi mulai memanas, Indra Wijaya berinisiatif melakukan live via facebook untuk redaksi serambi indonesia, suasana saat itu mulai ricuh. Beberapa menit live atau sekitar menit ke-8 lebih 50 detik, saat arah kamera mengarah kepada beberapa massa yang diamankan polisi, tiba- tiba seorang oknum polisi berpakaian preman memukul handphone yang sedang live di tangan Indra Wijaya hingga jatuh ke aspal jalan dan mengalami pecah dan di bagian layar rusak . Saat itu laporan masih berlangsung walaupun gambar sudah tidak teratur (goyang tanpa arah).

Indra Wijaya mengambil Handphone-nya yang sudah tergeletak di aspal dan menyelamatkan diri dengan berpindah lokasi ke depan halte dekat Kantor Bulog yang bersebelahan dengan Gedung DPRA. Saat itu, Indra melihat handphone nya sudah rusak, tombol dan keyboard tidak sempurna lagi.

Meski dalam kondisi layar Hp yang sudah pecah namun live tetap berlangsung karena kamera belakang masih bisa mengambil gambar/video. Setelah aksi mulai mereda, seorang teman sekantor dengan Indra Wijaya, melaporkan kejadian tersebut kepasa pihak redaksi serambi indonesia dan menayangkan berita peristiwa pengrusakan handphone oleh oknum polisi tersebut.[]

Share :

Baca Juga

Daerah

Pegawai Kemenkumham Kalbar Ikuti Ujian Penyesuaian Ijazah Dan Ujian Dinas Kenaikan Pangkat

Daerah

Gempa M6,2 Mengguncang Jember, Aktivitas Warga Tetap Normal

Daerah

Kakanwil Kemenkumham Aceh Membuka Kegiatan Rapat Koordinasi Tahun 2022

Daerah

Irjen Ahmad Haydar Apresiasi Satresnarkoba Polres Pidie Aktif Ungkap Kasus Narkotika

Daerah

Maksimalkan Kinerja, BPKA Susun SKP Berdasarkan Aturan Permenpan RB Terbaru

Daerah

Babinsa Koramil 06 Peusangan Bantu Warga Binaan

Daerah

Respon Cepat Polisi Gagalkan Tawuran Dua Kelompok Geng Motor

Daerah

Penjabat Gubernur – Menteri Perdagangan Cek Harga di Pasar Tagog Padalarang