KSINews – Kota Sabang sebagai destinasi wisata Internasional memiliki banyak potensi yang dapat dioptimalkan dan dikembangkan.
Untuk itu, Sekretaris DPC POSPERA Kota Sabang Musrizal, ST meminta Pemerintah Kota Sabang dan Badan Pengawasan Kawasan Sabang (BPKS) agar bisa mengoptimalisasi Pelabuhan Sabang.
Menurutnya, salah satu hal yang penting dan vital guna mendukung daerah wisata adalah pelabuhan penyeberangan Balohan, yang menjadi pintu masuk utama ke daerah Aceh.
Tentu, pelabuhan penyeberangan balohan harus representatif dengan memiliki fasilitas dan pelayanan yang sangat memadai untuk para pengguna jasa penyeberangan. Bukan hanya sebagai jalur masuk wisatawan, pelabuhan balohan juga menjadi jalur utama bagi penduduk lokal serta menjadi akses distribusi logistik ke Kota Sabang,” Kata Musrizal dalam keterangannya kepada KSINews Senin, (3/10/2022).
Apalagi sejak pertengahan 2018, BPKS telah melakukan revitalisasi pelabuhan Balohan dengan mengelontorkan anggaran sebanyak 200 miliar rupiah lebih untuk revitalisasi pelabuhan dengan menambah fasilitas-fasilitas pelabuhan meliputi ruang tunggu kedatangan, ruang tunggu keberangkatan, ruang VIP, Kantor Otoritas Pelabuhan, Kantor Bea Cukai, Kantor Perhubungan, Mushala, hingga halaman parkir.
Namun hingga hari ini, kata Musrizar, masih mendapati fasilitas dan pelayanan pelabuhan balohan jauh dari kata memuaskan.
Seperti, belum teraturnya jalur penumpang Kapal Feri yang masih disatukan dengan jalur keluar-masuk kendaraan, minimnya kapasitas ruang tunggu, penataan kios/tempat berjualan yang menyisakan banyak PR hingga tempat parkir yang tidak difungsikan secara optimal,” ucapnya.
Maka kami DPC POSPERA mendukung dan mendorong agar Pemko Sabang bersama BPKS untuk dapat membangun komunikasi yang baik agar mampu menghadirkan solusi tepat dan berkesinambungan dalam upaya meningkatkan pelayanan dan fasilitas pelabuhan penyeberangan balohan.
Ia berharap, Pemko Sabang beserta BPKS dan pihak-pihak terkait lainnya harus mampu menjadikan pelabuhan yang ramah terhadap penduduk lokal maupun pengunjung. Dan menjadikan pelabuhan balohan sebagai public area tentu bukan imajinasi liar semata, selain fasilitas pelabuhan seperti layanan pusat informasi yang ramah dan mudah bagi pengunjung, tertibnya jalur keluar-masuk penumpang yang dibedakan dengan jalur kendaraan, tempat ibadah yang bersih, cafeteria/tempat berjualan yang rapi dan teratur, tempat parkir yang tertib, adanya counter-counter bagi penyedia jasa rental mobil/motor untuk wisatawan, tenaga buruh pelabuhan yang telah dibina sehingga memahami perannya dengan baik.
Maka pemanfaatan lahan pelabuhan yang luas dapat dijadikan sebagai public area dengan tersedianya bangku-bangku taman yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menikmati keindahan pemandangan laut, adanya jalur sepeda bahkan jogging track yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan maupun penduduk lokal, yang membuat pelabuhan balohan tidak hanya sebatas menjadi jalur penyeberangan namun benar-benar menjadi penunjang bagi Kota Sabang sebagai destinasi wisata internasional.
Sehingga anggaran besar yang telah digelontorkan tidak hanya untuk membangun infrastruktur semata, namun lebih jauh dari itu ada semangat dari Pemko Sabang, BPKS dan pihak terkait lainnya untuk menampilkan pelabuhan balohan sebagai bagian dari salah satu objek baru untuk ditonjolkan yang berada di Kota Sabang.