Home / Daerah

Kamis, 13 Oktober 2022 - 21:42 WIB

Jadi Narasumber di UTU, Bustami Bahas Kearifan Lokal

REDAKSI - Penulis Berita

KSINews – Meulaboh l Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kajian Hukum, Adat dan Budaya Universitas Teuku Umar Meulaboh menyelenggarakan Seminar dengan mengusung tema “Tantangan dan Harapan Pelaksanaan Kearifan Lokal di Era New Normal”, Kamis (13/10/2022) di Aula Utama GKT kampus tersebut.

Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber masing-masing, Walikota Sabang Periode 2007-2012, Munawar Liza Zainal dan Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Bustami Abubakar MHum.

Dalam pemaparan materinya tentang Kearifan Lokal: Antara Harapan dan Tantangan, Dosen Prodi SKI FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini menjelaskan bahwa kearifan lokal merupakan gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya.

Baca Juga :  Cold Storage Sudah Berjalan Selama 1 Tahun, Dirjend PSDKP: Pengelolaan Sepenuhnya Dikelola DKP Aceh

“Dalam konsep antropologi, kearifan lokal dikenal pula sebagai pengetahuan setempat (indigenous/local knowledge), atau kecerdasan setempat (local genius), atau kebijaksanaan setempat (local wisdom) yang menjadi dasar identitas kebudayaan (cultural identity),”kata Ketua Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Pengda Aceh.

Lebih lanjut, Bustami menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor pendorong atau harapan kearifan lokal masih bertahan sampai saat ini. Pertama, wacana global tentang kegagalan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Kedua, merosotnya kualitas lingkungan alam akibat kepunahan pengetahuan yang menjadi basis adaptasi berbagai komunitas lokal.

Baca Juga :  Cold Storage Sudah Berjalan Selama 1 Tahun, Dirjend PSDKP: Pengelolaan Sepenuhnya Dikelola DKP Aceh

Selanjutnya, romantisme budaya dan kebutuhan akan jati dirinya di tengah arus globalisasi. Kemudian, terjadi perubahan iklim yang tidak menguntungkan bagi manusia dan terakhir tumbuh kesadaran akan dampak buruk modernitas dan globalisasi.

“Saat ini kearifan lokal dianggap tidak relevan, tidak rasional, dan tidak memiliki kekuatan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan produktivitas dalam dunia modern,”kata Bustami. []

Share :

Baca Juga

Daerah

Kodim 0111/Bireuen Hadiri Shalat Subuh, Acara Zikir Dan Do’a Bersama Dalam Rangka Pilkada Damai Tahun 2024 Di Mapolres Bireuen

Daerah

Dugaan Korupsi Pengadaan Tenda dan Sinitizer Untuk Ratusan Desa di Bireuen

Daerah

KPK Minta 24 Pemda Aceh Komitmen Implementasi Monitoring Center of Prevention

Daerah

Libur Lebaran Usai, Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara  Kejar Target Kinerja

Daerah

Kunjungan ke Aceh, Tim Biro Hukerma Lakukan Sosialisasi Penataan Kerja Sama Dalam Negeri di Tiga Satker

Daerah

Kali Kobe Meluap, Satu Desa di Halmahera Tengah Terendam Banjir

Daerah

Komunitas Rakan Wartawan Atjeh Menyerahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Aceh Utara

Daerah

PERCEPAT REALISASI PI 10% DI ACEH UTARA, PASE ENERGI MIGAS GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION