Home / Daerah

Sabtu, 24 Desember 2022 - 15:37 WIB

Satu Warga Karanganyar Meninggal Akibat Tertimbun Longsor

REDAKSI - Penulis Berita

KSINews, Jakarta – Satu warga meninggal dunia dilaporkan BPBD Karanganyar akibat tertimbun tanah longsor pada Jumat petang (23/12). Peristiwa ini terjadi pada pukul 18.00 WIB. Hujan lebat tidak hanya menyebabkan longsor tetapi banjir pada di satu kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar telah mengevakuasi korban meninggal tersebut. Kejadian longsor terjadi di Dusun Karanglo, Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

BPBD setempat melaporkan hujan deras mengguyur kawasan itu sejak pukul 15.00 WIB. Menurut informasi BPBD, tanah longsor juga menimpa beberapa titik di Kecamatan Jenawi, yaitu teridentifikasi di Dusun Nglebak, Desa Lempong.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Pria Wibawa Pimpin Apel Kesiapan Keamanan dan Ketertiban di Jajaran Kumham Kalbar

Tanah longsor merusak tempat tinggal dan talud di sekitar bangunan rumah warga.

Sedangkan banjir melanda beberapa kawasan di Desa Jati, Kecamatan Jaten. Peristiwa ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Debit air akibat hujan lebat akhirnya merusak tanggul sungai. Kondisi ini menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang banjir. BPBD mencatat 53 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70 – 100 cm.

Merespons kondisi di daerahnya, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karanganyar bersama unsur terkait lain telah melakukan upaya-upaya darurat di lokasi bencana. Para personel berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk mendapatkan informasi situasi di wilayah mereka. Di samping itu, petugas juga menyiagakan peralatan dan perlengkapan jika ada warga membutuhkan evakuasi.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Pria Wibawa Pimpin Apel Kesiapan Keamanan dan Ketertiban di Jajaran Kumham Kalbar

Melihat kajian inaRISK, Kecamatan Jenawi dan Jaten di Kabupaten Karanganyar termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 14 kecamatan berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut. Di sisi lain, 13 kecamatan memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, salah satu di antaranya Kecamatan Jenawi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Pria Wibawa Pimpin Apel Kesiapan Keamanan dan Ketertiban di Jajaran Kumham Kalbar

Pada Kamis lalu (22/12) BNPB telah menyampaikan arahan antisipasi kondisi cuaca ekstrem periode natal 2022 dan tahun baru 2023 atau periode 21 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Salah satu arahan terkait dengan kesiapsiagaan, yaitu sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi bahaya hidrometeorologi basah.

Di samping itu, pemerintah daerah melalui BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari daerah rawan bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang dan tepi pantai, serta meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi.[]

Editor: DIMA/ATIN

Share :

Baca Juga

Daerah

Belum Setahun, Jalan SP. Nasional-Baet Sukamakmur Aceh Besar Kembali Rusak

Daerah

Tali Kasih TNI, Wujudkan Mimpi Warga Desa Tertinggal

Daerah

Keseruan Turnamen Futsal Antar Warga Binaan Di Lapas IDI

Daerah

Perputaran Uang pada Hari Pertama Bhayangkara Fest 2024 Capai Rp3 Miliar

Daerah

Babinsa Posramil Peulimbang Bantu Sebrangkan Jalan Siswa-Siswi SDN 1 Peulimbang

Daerah

Pertanyakan Data Banjir, Kabid BPBK Abdya Sebut Wartawan Tidak Ada Otak

Daerah

Pendaftaran Peserta TOUR DE SABANG Tahun 2021 Gratis

Daerah

Kapolsek Jalancagak : Sebagian Wilayah Subang Dikepung Banjir, Polisi Tinjau Lokasi Berpotensi Bencana