Home / Pemerintah

Jumat, 6 Januari 2023 - 16:35 WIB

Wapres Ma’ruf Amin Harapkan Putusan Terbaik dari MK Terkait Uji Materi Sistem Pemilu

REDAKSI - Penulis Berita

KSINews, Jakarta – Judicial review atau uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) terkait sistem proporsional terbuka saat ini tengah diajukan oleh sejumlah pihak ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pengajuan uji materi ini pun menjadi pro dan kontra di kalangan para politisi.

Saat dimintai tanggapannya mengenai hal tersebut kepada awak media, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa dirinya menghormati upaya hukum setiap warga negara dan mengharapkan putusan terbaik dari MK.

“Kita harapkan bahwa yang jadi putusan MK itu yang sesuai dengan prinsip Pemilu, yaitu jujur, adil, transparan, dan terbuka,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers usai melaksanakan Salat Jumat dan menyerahkan bantuan BAZNAS di Masjid Raya At-Taqwa, Jl. Pisangan Baru Timur, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (06/01/23).

Baca Juga :  Wagub Uu Ruzhanul Tinjau Jalan Cikembar

Wapres menuturkan bahwa secara konstitusional, masalah uji materi ini merupakan kewenangan MK. Untuk itu, ia meminta seluruh pihak agar sabar menanti apapun yang menjadi putusan MK.

“Itu kewenangan ada di MK. Oleh karena itu, kita tunggu saja. Dan saya kira semua menunggu. Karena keputusan MK itu nanti akan mengikat,” pintanya.

Hingga saat ini, tutur Wapres, sistem Pemilu yang dianut masih sistem proporsional terbuka. Menurutnya, apabila MK nanti memandang bahwa sistem ini yang terbaik, maka tentu akan dipertahankan.

Baca Juga :  Dorong Pembiayaan UMKM, Bank Aceh Buka Kantor Jaringan ke-182 di Seulimeum

“Nanti kalau memang justru pandangan yang terbanyak itu seperti yang sekarang dianut, itu yang terbaik, ya kita harapkan mudah-mudahan MK juga [berpandangan demikian],” ujarnya.

Oleh sebab itu, sekali lagi, Wapres meminta agar masalah ini diserahkan sepenuhnya kepada MK. “Biarkan MK memutuskan. Itu sesuai dengan konstitusi kita, memang kewenangannya ada di MK. Ada orang tidak puas, ingin mengubah sesuatu, salurannya di MK,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak enam orang, yakni Demas Brian Wicaksono (pemohon I), Yuwono Pintadi (pemohon II), Fahrurrozi (pemohon III), Ibnu Rachman Jaya (pemohon IV), Riyanto (pemohon V), dan Nono Marijono (pemohon VI) mengajukan uji materi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait sistem proporsional terbuka ke MK. Permohonan tersebut teregistrasi dengan nomor perkara 114/PUU-XX/2022.

Baca Juga :  Ujrah Hanya 4.500. KEPO-in Gadai Emas Bank Aceh, Bebas Biaya Adm dan Free Souvenir

Apabila gugatan uji materi tersebut dikabulkan oleh MK, maka sistem Pemilu 2024 mendatang akan berubah menjadi sistem proporsional tertutup. Sistem ini memungkinkan para pemilih hanya disajikan logo partai politik (parpol) pada surat suara, bukan nama kader partai yang mengikuti pemilihan legislatif (pileg).

Mendampingi Wapres pada konferensi pers kali ini, Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum dan Ketua DKM Masjid Raya At-Taqwa Matraman Achmad Yani. [Fery]

Editor: DIMA-ATIN

Share :

Baca Juga

Banda Aceh

Kepala BPKA Reza Saputra Menerima Kunjungan Rombongan Kejaksaan Tinggi Aceh

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Lepas 500 Rider RATA – 5

Pemerintah

Akhir Tahun 2022, BPKAD Provinsi Sumatera Utara Gelar Kaleidoskop

Pemerintah

Gubernur Ridwan Kamil Lantik Kepala BP Cekban dan BP Rebana

Aceh Besar

Pj Bupati Muhammad Iswanto Bersama Forkopimda Aceh Besar Pantau Logistik Pemilu

Aceh Besar

Plt Sekda Aceh Besar Hadiri Panen Raya Jagung Serentak Tahap I Bersama Kapolres

Pemerintah

Komitmen Kanwil Kemenkumham Kalbar Dalam Pemberantasan Peredaran Narkotika

Pemerintah

Lantik Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Tertentu, Kakanwil Kalbar : Laksanakan Tugas Secara Professional dan Bertanggung Jawab