KSINews, Bandara Aceh – Pilkada Aceh baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang, namun sejumlah nama tokoh sudah mencuat dan digadang-gadang akan meramaikan bursa calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Aceh ke depan.
Di antara nama tokoh yang mulai dibicarakan yaitu mantan wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman, anggota DPD RI, Sudirman alias Haji Uma, Ketua DPA Partai Aceh, Muzakir Manaf, dan sejumlah nama lainnya. Aminullah Usman dan Sudirman, kedua tokoh ini menjadi isu dan perbincangan hangat masyarakat Aceh, terlebih sering terdengar di warung kopi.
Bahkan, tak sedikit yang menaruh harapan pada dua nama itu yang dinilai mampu menyelamatkan Aceh dari belenggu kemiskinan. Tentu, Aceh butuh sosok pemimpin yang tepat untuk bangkit dari belenggu kemiskinan dan keterpurukan ekonomi ke depan.
Bicara soal aksi nyata pemimpin yang pro rakyat kecil dengan segala strateginya, nama Aminullah terbukti dan teruji dalam menangani persoalan ekonomi.
Aminullah miliki fakta-fakta dan data resmi dan riil yang sulit dipungkiri terkait kemampuan Aminullah dalam membangun sektor ekonomi. Selama ia memimpin Banda Aceh, banyak apresiasi dan pengakuan datang dari Nasional maupun Internasional.
Saat memimpin Banda Aceh, Aminullah terbukti mampu menumbuhkan ekonomi Banda Aceh, bahkan di tengah badai pandemi Covid-19, dari minus 3 persen lebih tahun 2020, tumbuh menjadi 5,53 persen tahun 2021. Dia juga mampu naikkan income perkapita masyarakat Banda Aceh dari sebelumnya pada tahun 2017, Rp62 juta pertahun, naik menjadi Rp78 juta perkapita pertahun.
Indikator lainnya, mengapa Aminullah dianggap sebagai solusi kepemimpinan Aceh untuk kebangkitan ekonomi karena kemampuannya menekan angka kemiskinan di saat memimpin Kota Banda Aceh. Di akhir masa jabatannya, angka kemiskinan turun drastis menjadi 7,13 persen (tahun 2022), dan angka itu jauh berbeda dari Provinsi Aceh di atas 14 persen. Dan angka pengangguran terbuka juga turun dari 9,54 persen menjadi 8,94 persen.
Belum lagi, kesuksesan Aminullah saat membawa Bank Aceh bangkit dari keterpurukan. Pada tahun 2000 Aminullah dilantik menjadi Dirut BPD Aceh, saat itu aset awal Bank Rp660 Miliar. Dan hingga akhir kepemimpinannya selama dua periode, pada tahun 2010 aset Bank Aceh pun sudah menembus angka Rp13 triliun.
Jadi mengapa tidak jika publik berasumsi Aminullah mampu menyelamatkan Aceh dari belenggu daerah termiskin jika diamanahkan memimpin Aceh?
Nama Aminullah juga oleh publik disandingkan dengan nama anggota DPD RI yang meraup suara terbanyak, yakni Sudirman alias Haji Uma. Haji Uma merupakan tokoh pantai timur utara yang diakui memiliki kepedulian sosial tinggi terhadap rakyat Aceh.
Kolaborasi Aminullah – Haji Uma merupakan solusi tuntaskan persoalan kemiskinan di Aceh. Yang di mana selama ini merupakan gelar bertahun-tahun yang melekat pada provinsi paling ujung Sumatera itu.
Keduanya layak jadi sosok pemimpin Aceh ke depan. Secara presentatif geopolitik dan wilayah akan lebih berimbang. Dari aspek kepedulian sosial inilah keduanya dinilai akan mampu bersinergi sehingga dapat membangun Aceh lebih maju terutama di sektor ekonomi, pendidikan, sosial dan penguatan syiar Islam.
Uraian di atas tentu terlepas soal siapa yang bakal menjadi calon orang nomor satu di Aceh. Keduanya punya energi positif untuk membangun Nanggroe Aceh Darussalam, dan tentunya Aminullah Usman dan Sudirman Haji Uma dapat membahas secara bersama demi tercapainya Aceh yang makmur dan bermartabat. [ IRFAN]