Banda Aceh, KSINews – Warga Kota Banda Aceh miliki tempat nongkrong dengan pemandangan Krueng (Sungai) Aceh. Namanya adalah River Walk Peunayong, yang terletak di bantaran Krueng Aceh, Gampong Peunayong, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.
River Walk Peunayong sendiri dulunya merupakan kawasan terbuka yang menghadap langsung ke Krueng Aceh. Kawasan ini disulap indah oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menjadi objek wisata kuliner.
Di lokasi ini berjejer café yang menyediakan beragam kuliner atau makanan yang bisa dinikmati secara santai sembari menikmati pemandangan sungai.
Untuk mengunjungi River Walk Peunayong, para pengunjung tidak dikenakan biaya sepeserpun, pengunjung cukup membeli makanan atau minuman saja yang dijual oleh para pedagang.
Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan indah Krueng Aceh sambil menikmati aneka kuliner khas Aceh yang menggugah selera. Lokasi sangat cocok untuk tempat berkumpul keluarga maupun Bersama dengan teman-teman.
Saat malam hari, Peunayong Kuliner Riverwalk semakin indah karena diterangi lampu-lampu di sepanjang sungai, membuat pengunjung semakin betah berlama-lama di lokasi ini.
Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq mengajak seluruh warga Banda Aceh dan Wisata untuk menikmati aneka kuliner yang dijajakan di area River Walk Peunayong, tepian Krueng Aceh.
“Menikmati tamasya bersama keluarga di pinggir sungai, sembari menikmati kuliner khas Aceh di tempat yang cukup estetik, kami rasa sangat nyaman dan menarik. Ayo kita ke River Walk Peunayong yang lokasinya tepat di belakang Hotel Wisata” kata Pj wali kota saat meresmikan Cafe Saudagar Peunayong, Minggu 12 Februari 2021 malam.
Katanya, Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mendukung pihak swasta yang ingin berkerja sama membangun atau mengelola destinasi wisata, dengan menjamin kemudahan perizinan.
“Setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, industri pariwisata Banda Aceh telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Tercatat sepanjang tahun 2022, kota kita dikunjungi 711 orang wisatawan manca negara dan 327.458 orang wisatawan nusantara,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, angka itu menempatkan Banda Aceh di posisi teratas kabupaten/kota di Aceh yang paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara.
“Kami optimis River Walk Peunayong akan mendorong laju pertumbuhan kunjungan wisatawan tahun ini, serta berkontribusi besar terhadap ekonomi makro Banda Aceh. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dan kreativitas, sebagai pelengkap wisata kuliner.”
Bakri pun menilai Krueng Aceh memiliki daya pikat yang luar biasa, dari kualanya hingga ujung batas kota terbentang lokasi-lokasi bersejarah. Bermula dari titik nol Banda Aceh, berikutnya ada Masjid Teungku Dianjong, Kampung India, serta kawasan heritage Peunayong tak kalah menarik, termasuk gedung tua Bank Indonesia.
Kemudian, kata Bakri, banyak lokasi di sekitar river walk yang masih perlu dikembangkan dan dikoneksikan antara satu destinasi dengan yang lainnya. Dirinya berharap kerja sama antara pelaku industri wisata untuk pengembangan potensi-potensi tersebut.
“Sebagai taman kota dan kawasan jalan setapak atau pedestrian, River Walk Peunayong sudah tentu menjadikan panorama Sungai Krueng Aceh sebagai objek vital dalam bisnisnya. Maka dari itu, perlu skema bersama untuk terus menjaga kebersihan sungai dan bantarannya,” ungkapnya.
“Pengelola produk wisata harus benar-benar memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” ungkapnya lagi.
Pj wali kota juga berharap adanya keterlibatan generasi kreatif untuk mempromosikan destinasi River Walk Peunayong, lewat konten-konten menarik dan unik. “Upaya itu juga seyogyanya dibarengi kampanye edukatif menjaga lingkungan sekitar sungai,” sebutnya.(ADV)