Home / Daerah

Rabu, 5 Juni 2024 - 23:18 WIB

Membasmi Kejahatan Transnasional Terorganisir: Memperkuat Strategi, Meningkatkan Sinergi di Kalbar

REDAKSI - Penulis Berita

Pontianak, – Kejahatan transnasional terorganisir (KTO) menjadi momok menakutkan bagi berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Kalimantan Barat, KTO seperti perdagangan manusia, penyelundupan senjata, dan narkotika terus berkembang, menantang kemampuan penegak hukum untuk menanggapinya secara efektif.

Menyadari hal tersebut, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Strategi Pemberantasan Kejahatan Transnasional Terorganisir” di Aula Mapolda Kalimantan Barat. Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H.,  Irdam XII/Tpr, Brigjen TNI Febriel B. Sikumbang , Kakanwil Kemenkumham Kalbar diwakili Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pontianak, Suriansyah, Kakanwil Bea Cukai Kalbar , Imik Eko Putro, ,Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pontianak, Dwi Anindita Hari Wibowo dan Prof. Dr. H. Kamarullah, S.H., M.Hum., Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. pada, 5 Juni 2024.

Forum diskusi dibuka oleh Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. Kegiatan ini digelar oleh Lemhannas RI sebagai upaya pengumpulan data dan masukan untuk merumuskan strategi kejahatan lintas batas negara yang semakin kompleks.

Baca Juga :  Tiga Langkah Antisipasi Keamanan DiKantor Kanwil Kemenkumham Kalbar

Dalam FGD ini, para narasumber memaparkan berbagai modus operandi dan tantangan dalam pemberantasan KTO di Kalbar. Suriansyah, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pontianak, mengungkapkan bahwa keterlibatan oknum dan masyarakat dalam TPPO dan TPPM masih tinggi, dan peraturan perundang-undangan terkait imigrasi di tiap negara yang berbeda-beda menjadi hambatan dalam penanganan KTO.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pontianak, Dwi Anindita Hari Wibowo menyoroti beberapa kerawanan yang harus diantisipasi, seperti pekerja migran Indonesia non prosedural (PMI NP) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyeludupan Manusia (TPPM), penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian, terorisme, dan peredaran narkotika.

Baca Juga :  Ipda Donny, Semoga ada Penambahan Personil Polsek Air Besar Sehingga Pelayanan Terhadap Masyarakat Lebih Optimal

Marsekal Pertama TNI, Rolland D. G. Waha dan narasumber lainnya, menekankan pentingnya sinergi antar lembaga penegak hukum, instansi terkait, dan masyarakat dalam pemberantasan KTO. Rolland D. G. Waha  berharap FGD ini dapat menghasilkan strategi yang komprehensif dan efektif untuk memerangi KTO di Kalbar.

FGD ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah nyata dalam memerangi KTO di Kalbar, di antaranya, Penguatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum (APH). APH perlu dibekali pelatihan dan pengetahuan yang mumpuni untuk menghadapi modus operandi KTO yang selalu berkembang.
Peningkatan Sinergi Antar Lembaga di tingkat daerah maupun internasional perlu diperkuat untuk pertukaran informasi, koordinasi operasi, dan penuntutan hukum yang efektif.

Pencegahan Sejak Dini, Upaya pencegahan KTO perlu dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi publik, peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya KTO, dan pemberdayaan masyarakat di daerah rawan KTO.

Baca Juga :  2.854 Narapidana Kalbar Diusulkan Mendapat Remisi Idul Fitri 1444 H

Penegakan hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu terhadap pelaku KTO sangatlah penting. Hal ini akan memberikan efek jera dan memutus mata rantai jaringan KTO. Pemanfaatan Teknolog informasi dan komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan untuk melacak dan menindak jaringan KTO.

Sedangkan Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Reni Mayerni saat membuka kegiatan mengatakan, dalam menghadapi kompleksitas kejahatan transnasional, diperlukan adanya kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah. “Memahami peran, kemampuan, dan tantangan yang dihadapi adalah kunci dalam merumuskan strategi pemberantasan yang efektif dan berkelanjutan,”.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wagub Lemhanas RI Letjen TNI Eko Margiyono, Marsda TNI Hedezzul, Mayjen TNI (Purn) I. G. Putu Buana, Marsma TNI Rolland D.G Waha, dan Tim Lemhanas RI. []

Editor: Deddi

Share :

Baca Juga

Daerah

Bhabinkamtibmas Polsek Pante Raja Aktif Sosialisasi Program Ketahanan Pangan

Daerah

YARA minta Gubernur Cabut Moratorium Getah Pinus keluar

Daerah

Pj. Bupati Pidie Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Daerah

Imigrasi Sabang Jalin Kerja Sama dengan Media NOA untuk Perkuat Publikasi Pelayanan

Daerah

Peduli Kesehatan Warga Binaan, Babinsa Dampingi Petugas Laksanakan Pengecekan Kesehatan

Daerah

Babinsa Posramil Kuta Blang Komsos Dengan Tokoh Masyarakat

Daerah

Wakapolda Jabar Pimpin Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H

Daerah

Bahas Keamanan Desa, Babinsa Koramil 09 Makmur Komsos Dengan Masyarakat Binaan