Banda Aceh – Memasuki awal bulan Juli, harga emas murni atau dengan kadar 99 persen di Banda Aceh masih terpantau duduk di angka Rp 4.080.000 per manyamnya atau 3.3 gram.
Salah seorang pedagang emas di wilayah pertokoan pasar Aceh, Daffa Alfarizy menyebutkan harga emas saat ini naik Rp 10 ribu per manyam dibandingkan waktu sebelumnya.
“Harga emas murni saat ini Rp 3.980.000/manyam dengan biaya ongkos pembuatan Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu permanyamnya,” jelas Daffa Alfarizy, Senin 8 Juli 2024.
Sementara itu, terkait emas jenis lainnya yakni Antam berada di angka Rp 1.380.000 per gram, kemudian emas 16 karat (emas 22) dijual Rp 1.180.000 per gram dan emas 17 karat (emas putih) dihargai Rp. 1.280.000 per gram.
“Memasuki bulan ini, cukup banyak masyarakat yang membeli emas jenis-jenis ini,” tambah Daffa Alfarizy.
Terkait harga emas yang terus naik, Daffa menjelaskan hal tersebut bisa diakibatkan perseteruan negara-negara maju di dunia yang tak kunjung reda atau geo politik dunia sedang tidak stabil.
“Harga emang kalau turun mungkin tipis ya, tapi diprediksikan bisa terus naik bahkan tembus Rp 5 juta per manyam,” jelas Daffa Alfarizy.
Namun di tengah harga emas murni yang melambung cukup tinggi, emas batangan lokal (emas cukim) justru jadi primadona masyarakat terutama yang ingin berinvestasi jangan panjang.
“Bahkan pembelian emas cukim ini tergolong tinggi, terutama mungkin untuk orang-orang yang paham investasi,” ungkap Daffa.
Saat ini kata Daffa, masyarakat bisa membeli emas batangan lokal ini dengan berat 20 gram, 50 gram dan seterusnya mulai dari harga Rp 24.840.000/ 20 gram.[Kontras Aceh]”