Banda Aceh – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Usman, memimpin rapat pembahasan program bantuan rumah layak huni di Meuligoe Gubernur Aceh, Ia mengaku prihatin masih banyak warga Aceh yang tinggal di rumah tak layak.
Setelah melihat langsung kondisi rumah-rumah itu, saya sulit tidur. Ka teupike ke rumoh ureung nyan, Terpikir terus rumah-rumah itu kata Marlina yang akrab disapa Kak Ana.
Rapat tersebut dihadiri perwakilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Perkim Aceh, Baitul Mal Aceh, dan Bank Aceh. Agenda utama membahas rencana pembangunan rumah bagi masyarakat kurang mampu.
Baru-baru ini, Kak Ana turun langsung ke beberapa daerah seperti Aceh Utara, Aceh Timur, dan beberapa tempat lain. Ia menemukan warga tinggal di rumah reyot, bahkan berlantai tanah. Salah satunya di Tanah Pasir, Aceh Utara, yang membuatnya tak kuasa menahan air mata.
Menurutnya, persoalan rumah tidak layak huni harus diselesaikan secara bertahap. “Kalau kita saling bantu, sedikit demi sedikit nanti tidak ada lagi rumah tak layak di Aceh, ujarnya.
Kepala Dinas Perkim Aceh, T Aznal Zahri, memastikan pihaknya akan menindaklanjuti hasil tinjauan Kak Ana. Namun, pembangunan tetap harus mengikuti prosedur, termasuk status tanah yang wajib milik pribadi penerima bantuan.
Kita tidak punya anggaran untuk pengadaan tanah,tegas Aznal.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyambut baik inisiatif ini. Ia mendorong agar ke depan ada program lanjutan berupa pemberdayaan ekonomi keluarga setelah rumah dibangun.
Sekarang memang belum tersedia, tapi akan kita rancang, katanya.Dukungan juga datang dari Bank Aceh. Kepala Bidang Logistik Bank Aceh, Aksa Daria Sagan, menyebut pihaknya siap membantu lewat dana CSR.
Editor: Redaksi





















