Aceh Timur – Sekretaris jendral KPA pusat Tgk Darwis Jeunieb turut menghadiri peringatan Haul Panglima GAM Wilayah Peureulak Tgk Ishak Daud dan istrinya Almarhumah Cut Rostina binti Ismail yang ke- 21 tahun.
Haul Abu Chik sapaan Tgk Ishak Daud ini diperingati dengan menggelar zikir dan doa bersama, di gedung Idi Sport Center (ISC) pada Sabtu (13/9/2025) malam, usai shalat Isya.
Selain Tgk Darwis Jeunieb, turut hadir Sekjen PA pusat Tgk Aiyub Abbas, Anggota DPRA Azhari (Maop) dan Irfansyah serta Abati Fattahilah, Abon Yunus, Anggota DPRK Aceh Timu, dan juga Sekretaris DPW PA Aceh Timur dan Panglima Wilayah Daerah, Ketua JASA dan jajaran KPA serta sejumlah tamu dan undangan lainnya.
Haul Tgk Ishak Daud ke- 21 ini digelar sekaligus syukuran atas dilaksanakannya resepsi pernikahan Ambia, yang merupakan putra dari pasangan Almarhum Ishak Daud yang juga mantan Panglima GAM Wilayah Peureulak, yang telah meninggal dunia dalam peristiwa kontak tembak antara TNI dan GAM di Desa Babah Krueng, Peureulak Timur, pada 8.September 2004 lalu.
Resepsi Ambia dan Cut Maulika ini dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu, 14 September 2025, di gedung Idi Sport Center, Idi Rayeuk, Aceh Timur, yang akan dihadiri oleh tiga ribu undangan dari dalam dan luar daerah.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana Haul Tgk Ishak Daud yakni, Tgk Zulfahmi (Tu Mi) dalam sambutannya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu demi suksesnya acara ini.
Saya selaku penyambung lidah dari Ambia mengucapkan terimakasih yang telah membantu dan turut hadir pada malam ini, dalam memperingati haul. Dengan izin Allah telah hadir pada malam yang berbahagia ini, dan jika ada kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Tgk Zulfahmi, yang juga ketua JASA Aceh Timur.
Tausiah kemudian juga turut disampaikan oleh Tgk Fatahilah yang merupakan putra dari Alm Tgk Ahmad Dewi, dalam tausiahnya ia mengajak semua pihak terutama masyarakat Aceh wajib mempertahankan agama Allah.
“Sembahyang itu tiang agama, siapapun yang mendirikan sembahyang itulah yang pertahankan agama, begitu juga orang yang tidak mendirikan shalat itu lah yang penghancur agama,” ucap Tgk Fattahilah.
Dia juga berharap kedepan agar semua Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam yang ada di Aceh agar dapat duduk bersama, sehingga tidak bisa dibenturkan antara pemuka agama.
Harapan saya, semua ormas-ormas Islam yang ada di Aceh kita duduk bersama agar tidak dibenturkan antara pemuka agama dengan pemuka agama. Jika tidak ada tempat saya siap menyediakan tempat di BTM,” sebut Tgk Fattahilah dengan menggunakan bahasa daerah.
Tgk Fattahilah juga turut menyinggung pengaruh narkoba dan media sosial, yang selama ini dapat merusak generasi Aceh.
“Kita diracuni dengan media sosial dan narkoba, dan bukan adat istiadat budaya kita orang Aceh, dan merusak generasi Aceh di masa mendatang. Untuk itu kita bisa duduk bersama agar semua persoalan dapat diselesaikan,” tambahnya.
Editor: Redaksi