Banda Aceh,-Bubur Asyura sendiri merupakan hidangan tradisional yang biasanya disajikan pada hari Asyura 10 Muharram dalam kalender Islam. Bubur Asyura tidak hanya ada di Aceh, tetapi juga tradisi muslim di seluruh dunia, seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Dalam tradisi Timur Tengah, Asyura adalah hari penting memperingati berbagai peristiwa sejarah dalam Islam, seperti penyelamatan.
Tradisi memasak bubur Asyura merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur manusia atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah Swt.
Jika dirujuk menurut sejarah atau asal-usulnya, bubur Asyura sudah ada sejak masa Nabi Nuh As kala bersama kaumnya yang beriman selamat dari banjir besar dengan menaiki perahu.
Wanita Persatuan Pembangunan Aceh beserta kader Perempuan ppp Aceh juga ikut andil memperingati dengan berbagai upacara dan tradisi, termasuk memasak dan berbagi bubur Asyura juga buka puasa sunnah asyura bersama kader Partai Persatuan Pembangunan di kantor PPP Aceh, hidangan bubur Asyura dibuat dengan berbagai bahan seperti beras, kacang-kacangan, jagung, dan unbi-unbian.
Bubur Asyura dimasak bersama-sama, kemudian membagikannya ke tetangga dan orang-orang sekitar sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas tegas Fauziah Azis ketua WPP Aceh.
Tradisi memasak bubur Asyura ummat
Muslim seluruh dunia akan berlomba-lomba melaksanakan ibadah di hari mulia Asyura. Biasanya diisi dengan berpuasa, sedekah, menyantuni anak yatim, termasuk juga menyedekahkan bubur Asyura.
Dalam hal ini Perempuan PPP Aceh di koordinir oleh Wanita Persatuan Pembangan Aceh tepatnya hari senin kemaren, 7 Juli 2025 bertepatan 11 Muharram 1447 H, halaman kantor PPP Aceh berubah menjadi dapur kolektif ucap ketua Wanita Persatuan Pembangunan ( WPP ) Aceh yang sering disapa buk Fau .
Ada susunan kompor, panci dan wajan besar, kader PPP Aceh datang satu persatu masing-masing membawa keperluan memasak bubur asyura dari rumah mereka ada yang membawa pisau dapur, aneka kacang-kacangan, jagung, waluh (labu kuning) dan lain-lain, bahan yang digunakan untuk membuat bubur Asyura tersebut Semua datang berkontribusi semampunya.
ketua DPW Aceh Dr. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si sangat suports dlm membuat bubur asyura ini, Bubur Asyura bukan cuma soal mengenyangkan perut, di balik semangkok bubur, ada banyak nilai yang diwariskan diantaranya gotong royong, karena dibuat bersama-sama. Saling berbagi, karena dibagikan kepada siapa saja.
Di saat banyak orang-orang sibuk dengan handphone dan media sosialnya, tenggelam dalam dunia maya dan lupa akan lingkungan sekitar, momen seperti hari Asyura justru menghadirkan nuansa yang berbeda. Tradisi membuat bubur Asyura mampu menjadi perekat sosial yang kuat, menyatukan kader- kader partai dari berbagai usia dan latar belakang dalam semangat kebersamaan.
Momen yang di lakukan oleh WPP Aceh salah satu underbow PPP, sangat penting untuk mengingatkan semangat dalam mengingat Tradisi Penuh Makna di Bulan Muharram, Semoga tradisi ini terus hidup, bukan hanya sebagai budaya, tapi sebagai pengingat bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, dan bahwa kebersamaan adalah kekayaan yang tak bisa dibeli ucapa pak Amir ketua DPW PPP Aceh.
dukungan juga datang dari ketua Pembina WPP Aceh ibu Hj. Nuryani Rachman, MM Menyarankan semua kader PPP untuk melaksanakan puasa sunnah dua hari 9- 10 atau 10-11 Muharram.
Burung camar terbang melayang Hinggap di dahan pohon cemara
10 Muharram penuh kenangan
Buka puasa bersama dengan bubur Asyura, dengan demikian pahala puasa sunnah dapat dan pahala menyambung tali silaturahmi dan bersedekah dari tradisi bubur Asyura juga dapat ucap beliau.
Editor: Redaksi






















