KSINews, Bima – Banjir dilaporkan telah merenggut seorang warga dan berdampak pada 1.835 jiwa di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (1/4).
Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, banjir melanda tiga desa yakni Desa Karumbu, Desa Wamorada di Kecamatan Langgudu dan Desa Simpasai di Kecamatan Monta. Dilaporkan sedikitnya 457 rumah warga terendam akibat kejadian ini.
Banjir juga berdampak pada 58 hektar areal persawahan milik warga terendam. Lebih lanjut, dilaporkan terdapat satu Jembatan Konca penghubung Karumbu dan Wilamaci terputus aksesnya.
“Kondisi saat ini, belum ada jembatan darurat. Tetapi sudah dialihkan arus lalu lintas lewat jalan alternatif,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda melalui pesan singkat, Senin (3/4).
BPBD Kabupaten Bima bersama tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Dinas PUPR, Pemerintah Daerah dan Masyarakat bekerjasama melakukan koordinasi serta penanganan darurat. Distribusi logistik juga tengah diinisiasi oleh tim gabungan bagi warga terdampak. Kondisi terkini, banjir dilaporkan sudah mulai berangsur surut.
Sementara itu, merujuk informasi prakiraan cuaca BMKG menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Bima untuk tiga hari kedepan (5/4) masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BNPB menghimbau kepada pemangku kepentingan dan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Diantaranya dengan melakukan upaya yang merujuk pada mitigasi seperti pembersihan saluran drainase secara berkala, penguatan diseminasi informasi peringatan dini melalui _whatsapp group_ dan memantau perkembangan cuaca secara berkala.
Gempa M5,8
Gempa bumi dengan magnitudo M5,8 mengguncang Kabupaten Bima pada Minggu (2/4). Fenomena ini terjadi sekitar pukul 15.40 WIB denga pusat gempa berada pada 70 km barat laut Bima dengan kedalaman 29 km.
Gempa dirasakan kuat sekitar tiga detik di Kabupaten Bima. Kejadian ini sempat membuat masyarakat panik dan keluar rumah. BMKG merilis parameter gempa M5,8 berpusat dilaut dan berdasarkan pemodelannya tidak berpotensi terjadinya tsunami.[ATIN]
Editor: ATIN