KSINews, Banda Aceh– Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, SH, SIK, M.Si menghadiri undangan dalam kegiatan Dialog Interaktif Gerakan Cerdas Memilih dengan topik “ Ayo Milenial Partisipasi, Awasi dan Sukseskan Pemilu 2024“, Selasa (09/05/2023) di Indoor Polresta Banda Aceh yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia.
Selain Kapolresta, juga hadir Dandim 0101/KBA Kolonel Inf Andy Bagus D.A., S.I.P, Komisioner KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, Kepala LPP RRI Budi Nugroho, Kabag Ops Kompol Iswayudi, SH, Wakasat Intelkam AKP Alwafi S Mufid, S.I.K, Kanit Pidum, Ipda Heri Sabhara, S.Pd.i.
Dihadapan para pelajar dan mahasiswa, masing – masing narasumber menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh para peserta.
Komisioner KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali mengatakan, bagaimana peran milenial dalam menyukseskan agenda besar bangsa, untuk mewujudkan pemilu 2024 yang lebih baik.
“Peran milenial ini sangat besar, dimana data para pemilih nantinya didominasi oleh mereka yang masih muda. Secara nasional hampir mencapai 40 persen dari data pemilih,” ucapnya.
Pemilih pemula ini bukan hanya yang baru berusia 17 tahun, bisa juga berusia 60 tahun, dimana anggota TNI – Polri yang belum pernah memilih, disaat pensiun nanti akan menjadi peserta pemilu, dan ini juga dikatakan sebagai pemilih pemula atau pemilihan milenial, sambungnya.
Pada saat pelaksanaan pemilu ditahan 2019, sangat banyak ditemukan berita hoax, dan ini banyak menyebar kekalahan para milenial.
Jadi, untuk menangkal dan menghindari berita Hoaks, liatlah website yang terpercaya, bukan blog sembarangan yang di share oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, punya Komisioner KIP Banda Aceh ini.
Bila ada pelanggaran Pemilu seperti money politik, laporkan segera di Sentral Gakkumdu yang sudah dibentuk oleh Panwaslih kota Banda Aceh, pintanya.
Jangan memilih karena uang, jangan memilih karena rupa calon, tapi pilihlah karena memang layak dipilih. Sebagai pembelajaran kita bisa belajar di rumah pintar pemilu bagi kaum milenial, harapnya.
Kemudian, KBP Fahmi menjelaskan, pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas. Pada pemilu tahun 2024 ini diperkirakan pemilihan milenial lebih 40 persen, angka tersebut angka yang cukup banyak, kata KBP Fahmi.
Kontestasi politik ini harus dibenahi oleh tangan pemuda yang kaya akan ide dan gagasan agar makna demokrasi dan politik dapat diselamatkan. Bukan dengan acuh tak acuh seperti Golput, pintanya.
KBP Fahmi mengatakan, pemilu bukan semata-mata hanya peristiwa politik atau hanya sekedar memilih untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi Pemilu merupakan bagian dari perbaikan sosial dan ekonomi, mengangkat citra bangsa Indonesia di mata dunia.
Saran kami, Kunci memilih dengan melihat calon yang idealis, dimana perkataan harus sesuai dengan perbuatan, lihat profilnya dan juga dilihat rekam jejaknya sehingga tidak salah memilih nantinya, harap Kapolresta Banda Aceh.
“Pemilih milenial harus cerdas dalam memilih calon Presiden, calon anggota dewan, calon gubernur dan calon walikota/bupati,” tutur KBP Fahmi.
Bila melihat adanya kejanggalan terkait kegiatan proses pemilu nanti, Polresta Banda Aceh saat ini sudah membuka layanan WhatsApp dengan nomor 082316851998, silahkan sebarkan dan berikan aspirasi, saran, masukan dan koreksi dari masyarakat untuk ditindaklanjuti, bila bukan wewenang kami, akan dilakukan koordinasi ke pihak yang berwenang yang terkait, pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0101/KBA menyampaikan bahwa peran penting untuk kaum milineal pada Pemilu tahun 2024 mendatang untuk masa depan bangsa.
Milenial identik dengan anak muda yang ingin melaksanakan kegiatan yang ideal, maka milenial harus berperan aktif menjelang Pemilu 2024, kata Kolonel Andy.
Luangkan waktu untuk mencari informasi atau update kriteria calon yang ingin dipilih pada saat pemilu tahun 2024, sampaikan informasi kepada masyarakat tentang info yang benar dan mempercayai hoax apalagi menyebarkan informasi yang tidak benar, sebutnya.