BANDA ACEH – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh- Sumut dinilai tidak melibatkan semua pihak.
Pasalnya pelibatan wartawan Aceh dalam Media Center hanya melibatkan beberapa organisasi wartawan, sementara organisasi Pers Siber Indonesia (PSI) yang juga tempat bernaung wartawan di Aceh tidak dilibatkan.
Ketua Pers Siber Indonesia (PSI) Aceh, Said Saiful, mengungkapkan PSI diabaikan panitia PON, tidak ada pelibatan apapun dalam perekrutan wartawan media center.
” Seharusnya panitia PON tidak tebang pilih dalam melibatkan wartawan untuk media center, kami PSI juga wartawan, punya wadah. Kenapa harus pilih-pilih,” sebutnya.
Menurut Said, seharusnya event besar seperti ini tidak mengabaikan wartawan Aceh, karena pelaksanaannya di Aceh.
“Aceh selaku tuan rumah tapi wartawan Aceh diabaikan di negeri sendir, ini menyedihkan. Saya selaku ketua PSI menyatakan kecewa atas sikap panitia PON,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tebang pilih seperti ini dapat menghambat partisipasi serta kontribusi PSI dalam mendukung kesuksesan PON Aceh.
PSI berharap pihak panitia dapat mempertimbangkan kembali aspirasi yang telah diajukan dan memberikan tanggapan yang konstruktif.
Said Saiful juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk organisasi seperti PSI, dalam memastikan bahwa PON berlangsung sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Aceh.
“Kami tetap berharap agar komunikasi antara PSI dan panitia bisa diperbaiki, sehingga kontribusi kami dapat diperhitungkan demi kelancaran acara PON,” tambahnya.
Pihak PSI juga menunggu langkah selanjutnya dari panitia terkait aspirasi yang diajukan dan akan terus memantau perkembangan situasi.