Home / Berita / Nasional / Pemerintah Aceh / Sosial

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:41 WIB

Wamen Fahri Hamzah: Pengalaman Aceh Bisa Jadi Contoh Nasional Pembangunan Perumahan

REDAKSI - Penulis Berita

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI. Fahri Hamzah, menggelar rapat denhan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, terkait isu data Backlog penghunian, evaluasi suplai perumahan MBR tahun 2025  oleh pengembangan, serta evaluasi perkembangan program FLPP dan BSPS di Wilayah Aceh, di Ruang Potda 1 Setda Aceh, Kamis,( 19/6/2025)foto,lst

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI. Fahri Hamzah, menggelar rapat denhan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, terkait isu data Backlog penghunian, evaluasi suplai perumahan MBR tahun 2025 oleh pengembangan, serta evaluasi perkembangan program FLPP dan BSPS di Wilayah Aceh, di Ruang Potda 1 Setda Aceh, Kamis,( 19/6/2025)foto,lst

Banda Aceh – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Fahri Hamzah, melakukan kunjungan kerja ke Aceh Kamis, 19 Juni 2025. Dalam pertemuan bersama jajaran Pemerintah Aceh di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, dibahas berbagai persoalan dan peluang dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk usulan renovasi dan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan mantan kombatan.

Wamen didampingi sejumlah pejabat dari kementeriannya, seperti Sesditjen Perumahan Perdesaan, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, dan Direktur Pembiayaan Perumahan Perdesaan. Sementara dari Pemerintah Aceh hadir Asisten III Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aznal Zahri, serta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) lainnya.

Dalam laporannya, Muhammad Diwarsyah menyebutkan bahwa meski pembangunan rumah bagi korban tsunami telah selesai dengan total 140 ribu unit dan dana lebih dari US$ 6,7 miliar, kebutuhan akan rumah layak huni di Aceh belum berakhir.

Baca Juga :  Aceh Barat Raih Tiga Besar Terbaik se-Aceh dalam Pengelolaan Keuangan Daerah

“Tahun ini pemerintah Aceh hanya mampu membangun 2.000 unit rumah dari target awal 3.000 karena keterbatasan anggaran,” ujarnya.

Selain masyarakat umum, kebutuhan rumah juga mendesak bagi mantan kombatan. Menurutnya, lebih dari 1.500 eks kombatan belum memiliki rumah layak huni dan saat ini sudah terdata secara administratif.

Kepala Dinas Perkim Aceh, Aznal Zahri, menjelaskan bahwa sejak 2008 hingga 2024, Pemerintah Aceh telah membangun 39.685 unit rumah layak huni di seluruh kabupaten/kota dengan total anggaran lebih dari Rp3,1 triliun. Penerima manfaat mencakup fakir, miskin, penyandang disabilitas, serta anak yatim dan piatu.

“Tahun ini dialokasikan pembangunan 2.000 unit rumah dengan anggaran Rp204 miliar. Sudah 1.470 calon penerima diverifikasi. Data penerima dipublikasikan agar masyarakat dapat ikut mengawasi,” kata Aznal.

Baca Juga :  Presiden PKS Menolak Rencana Penghapusan Bahan Bakar Pertalite

Ia juga menyebut bahwa Pemerintah Aceh mengusulkan tambahan dukungan pembangunan dari pusat untuk 100 ribu unit rumah dalam jangka panjang, guna menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Menanggapi hal tersebut, Wamen Fahri Hamzah menekankan pentingnya rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai aset produktif yang menjadi dasar aktivitas ekonomi masyarakat.

“Pemerintah ingin rumah menjadi bagian dari strategi pembangunan ekonomi. Maka penting bagi daerah untuk memastikan rakyat memiliki tanah untuk tempat tinggal,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas kawasan permukiman yang dulu dibangun pascatsunami agar tidak menjadi kawasan kumuh. Renovasi diperlukan agar lingkungan tetap layak huni.

“Aceh punya pengalaman luar biasa dalam pembangunan perumahan. Ini bisa jadi pelajaran nasional dalam menata kota di masa depan. Jangan biarkan kota tumbuh tanpa arah. Tata ruang dan desain kawasan harus disiapkan sejak awal,” tegasnya.

Baca Juga :  Provinsi Aceh Raih Peringkat 1 Nasional di Anugerah Media Center Daerah 2024

Wamen juga mengungkapkan bahwa tahun ini pemerintah pusat menargetkan renovasi 2 juta rumah di seluruh Indonesia, naik signifikan dari sebelumnya yang hanya mampu merenovasi sekitar 140 ribu unit per tahun. Ia mendorong pemerintah daerah, termasuk Aceh, untuk menyatakan kesanggupan menyerap anggaran renovasi sebanyak mungkin.

“Kami sedang siapkan mekanisme teknis dan keuangan bersama Kemenkeu. Kami berharap Aceh bisa menyerap lebih banyak tahun ini. Khususnya daerah-daerah yang dulu terdampak tsunami,” ujarnya.

Selain renovasi rumah, ia menyoroti pentingnya renovasi kawasan. Menurutnya, usulan perbaikan kawasan harus datang dari pemerintah daerah karena mereka yang paling tahu kondisi di lapangan.

“Kami siap mendukung. Tapi yang mengusulkan harus siap dengan rencana teknis yang matang. Setiap kawasan akan mendapat anggaran sekitar Rp20–22 miliar. Ini harus menopang ekonomi lokal, apalagi untuk daerah pesisir,” kata Fahri. []

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Wabup Syukri Hadiri Munas APKASI ke-25 di Minahasa Utara

Nasional

Menkumham Yasonna Yakin Pengesahan RKUHP Perkuat Hukum Pidana Nasional

Pemerintah Aceh

Pj Gubernur Ajak HIMAS Berkomitmen Bangun Simeulue

Daerah

GAMB Gelar Aksi Unjuk Rasa, Minta Pelaku Utama Money Politik Pilkada Bireuen Diproses Hukum

Berita

SULING Bersama Regional CEO BSI Aceh: Menyambut Pagi dengan Semangat dan Harapan Baru

Berita

Muharram Idris Lantik dr. Bunaiya Sebagai Direktur RSUD Aceh Besar

News

Kunker ke Pidie, Wagub Fadhlullah Tinjau Jalan Gampong dan Serahkan Sajadah ke Masjid

Sosial

Di Hari Keenam Pascagempa Cianjur, BNPB Tidak Henti Distribusikan Bantuan Logistik