Banda Aceh – Dalam rangka mempersiapkan kafilah terbaik menuju ajang selaksi tilawatil qur’an dana hadist (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025, Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh kembali menggelar training center (TC) bagi 20 peserta utusan Provinsi Aceh.
Pembukaan program latihan tersebut dilangsungkan pada Senin (21/7/2025) di Gedung LPTQ Aceh, Kompleks Keistimewaan Aceh, Jalan T. Nyak Arief, Jeulingke, Kota Banda Aceh.
Kegiatan TC tersebut dijadwalkan berlangsung selama sepekan, terhitung mulai 21–27 Juli 2025 di gedung setempat.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, MH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada event STQH Nasional 2025 Aceh akan mengikut sertakan peserta di seluruh cabang perlombaan.
TC merupakan bagian penting dari rangkaian pelaksanaan STQ Tingkat Nasional XXVIII yang akan digelar Oktober mendatang di Kendari, Sulawesi Tenggara. Program ini bertujuan untuk mematangkan kemampuan para peserta sebelum berlaga di tingkat nasional.
Dengan beragam pembekalan yang diberikan selama masa training, diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan para peserta utusan Aceh. Sehingga mereka dapat membawa pulang prestasi dan mengharumkan nama provinsi berjuluk Serambi Mekah ini.
“Oleh karena itu kami berharap kepada para peserta yang telah ditetapkan sebagai peserta TC STQ Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2025 agar dapat dengan serius memanfatkan kesempatan ini. Peserta harus tekun mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai,” ujar Zahrol dalam sambutannya, Senin (21/7/2025).
“Jika peserta mampu mengaktualisasi dan mengaplikasikan metode dan skill yang diajar oleh para pelatih, saya yakin para peserta akan mampu meraih prestasi yang cemerlang,” sambung Zahrol.
Selain fokus pada aspek teknis, peserta juga diimbau untuk menjaga fisik dan mental.
Peserta juga diimbau untuk tetap menjaga kesehatan, sehingga pada saat berlaga di panggung nasional peserta tampil optimal dan percaya diri.
“Kita berharap dan berdoa kepada Allah SWT semoga duta–duta Aceh bisa tampil maksimal dan mampu mengharumkan nama Aceh pada tingkat prestasi yang lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Zahrol.
Selama masa training peserta akan dibina oleh pelatih-pelatih berpengalaman sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Selain pelatihan rutin, para peserta juga akan mengikuti try out untuk menguji kecakapan mereka di panggung.
Try out perdana dijadwalkan berlangsung pada Senin (21/7/2025) malam, di Dayah Darul Qur’an Aceh, Desa Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum.
“Try out ini bertujuan untuk mengukur kesiapan peserta, mengasah mental saat tampil di depan publik, serta mengevaluasi kekurangan yang perlu diperbaiki sebelum tampil di panggung nasional,” jelas Abdul Rani.
Abdul Rani menambahkan, DSI akan terus memberikan dukungan penuh hingga tahap akhir pelatihan. Bahkan menjelang keberangkatan, para peserta masih akan mengikuti training lanjutan di Jakarta. Pelatihan tahap akhir ini bertujuan agar mereka dapat beradaptasi langsung dengan para pelatih nasional.
Sebelumnya, Abdul Rani menjelaskan bahwa DSI menyelenggarakan TC dalam empat tahap. TC tahap I sudah digelar pada 14–18 Mei 2025.
“Tahap pertama hingga ketiga akan berlangsung di Gedung LPTQ Aceh, sementara tahap keempat dipusatkan di Wisma Syahida Inn, Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ujarnya.
Ia menyebut, para peserta utusan Aceh nantinya akan berlomba di berbagai cabang, mulai dari Tilawah Al-Qur’an (anak-anak dan dewasa), Tahfizh (1, 5, 10, 20, dan 30 juz), Tafsir Bahasa Arab, serta Hafalan Hadits (100 dan 500 hadits).
Sebagai informasi, STQH merupakan sebuah ajang lomba yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Kementerian Agama, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.
STQH merupakan wadah bagi para qori, qoriah, hafiz, dan hafizah untuk unjuk kemampuan dalam membaca, menghafal, dan memahami Al-Quran serta hadits.
Berbeda dengan MTQ, STQH hanya memperlombakan cabang terbatas yang lebih spesifik, yaitu tilawah, tahfidz, dan tafsir al-Qur’an berbahasa Arab.
STQH Nasional sendiri diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 1978.
Sementara acara yang digelar pada tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-28 dimana Sulawesi Tenggara menjadi tuan rumah dalam even tersebut.
Editor: Redaksi