KSINews, Banda Aceh – Muzakarah Ulama Sufi Asean direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 12-15 Maret 2023 di Istana Maimun dan Asrama Haji Sumatra Utara, muzakarah yang berjalan tiga hari ini yang akan dihadiri oleh ulama-ulama Sufi dari berbagai negara, seperti Malaysia, Brunai dan Indonesia.
Dalam acara yang ingin diselenggarakan tersebut, diprediksi akan mencapai 10 ribu orang untuk berhadir, baik peserta maupun tamu undangan dari berbagai provinsi di Indonesia serta Negeri Malaysia.
Namun dalam proses persiapannya panitia yang sebelumnya telah memegang izin dari Mabes Polri tetapi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta acara ini supaya di batalkan secara sepihak, tanpa memperhatikan bagaimana kerugian panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini.
Dari hal tersebut, Ketua Umum Forum Komunikasi perjuangan dan Perdamaian Aceh (FKPPA) sangat kecewa terhadap apa yang di lakukan oleh MUI Sumut, apalagi proses pembatalan ini tidak didasari dengan Tabayyun lansung kepada Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidy selaku Pimpinan MPTT-I, harusnya MUI Sumut malaksanakan dlu Tabayyun dengan Abuya terhadap persoalan tersebut.
Karena jangan sampai lembaga MUI Ter identifikasi dengan berita-berita fitnah yang tidak mendasar, sehingga menyebabkan sebuah keputusan yang sangat merugikan orang lain, jika memang ada keraguan terhadap muzakarah dan apa saja yang di bahas dalam muzakarah tersebut MUI sebagai lembaga keagamaan di provinsi Sumut bisa meluruskan dan menasehatinya. ujar Ketua FKPPA Polem Muda Ahmad Yani.
Apalagi kegiatan ini banyak mendapat dukungan dari berbagai tokoh penting baik di Indonesia maupun dari luar negeri, seperti PM Malaysia Datok Sri Anwar Ibrahim yang sangat mendukung terhadap kegiatan muzakarah ini.
Polem muda juga sangat Mengapresiasi Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidy karena selama ini beliau telah banyak berperan untuk menjaga perdamaian Aceh dan Beliau juga salah satu tokoh agama yang selalu mengajak umat untuk dapat mencintai dan Menjiwai Pancasila agar terwujud Indonesia yang aman dan tenteram.
FKPPA sangat menyesal dengan sikap dan keputusan yang telah dilakukan oleh MUI Sumut tanpa ada Tabayyun terlebih dahulu dengan Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidy.[]