Home / Ekbis

Sabtu, 24 Mei 2025 - 09:52 WIB

Wamendagri dan Walikota Banda Aceh Kunjungi Landmark BSI Aceh dalam Rangka Semiloka “Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia

REDAKSI - Penulis Berita

Banda Aceh — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Ariya Sugiarto bersama Ibu Walikota Banda Aceh melakukan kunjungan ke Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh pada Kamis (23/5). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) “Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia”.Jumat(23/05/2025)

Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Dessy Ruhati dan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU.

Dalam kunjungan tersebut, Wamendagri, Walikota, Sekut Bekraf dan Rektor USK disambut hangat oleh Regional CEO BSI, Wachjono dan sejumlah Pejabat BSI lainnya. Landmark BSI Aceh dipilih sebagai lokasi strategis, disamping gedungnya sangat representatif dan juga karena peran sentralnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah dan kreativitas lokal di Aceh.

Baca Juga :  Usulan Dirut BAS Dari Internal, Ini Penjelasan Aminullah Usman

Semiloka ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta komunitas kreatif dalam mempersiapkan peluncuran resmi Banda Aceh sebagai “Kota Parfum Indonesia”. Inisiatif ini digagas oleh Pemko Banda Aceh dan Universitas Syiah Kuala sebagai bentuk inovasi ekonomi kreatif yang memanfaatkan kekayaan alam Aceh, seperti nilam yang selama ini menjadi bahan baku utama industri parfum dunia.

Regional CEO BSI Aceh, Wachjono menyampaikan bahwa BSI akan terus menghadirkan inisiatif-inisiatif strategis, seperti pendampingan usaha, pembiayaan mikro, serta pelatihan digitalisasi kepada UMKM. “Kami percaya, sinergi BSI bersama kementerian dan Pemko Banda Aceh, USK dan pelaku lokal akan mempercepat kemajuan industri kreatif di Aceh dan sangat mendukung Program “Banda Aceh Kota Parfum Indonesia”, ujarnya.

Baca Juga :  PT PEMA DAN PEMKOT LANGSA LANJUTI KERJA SAMA PEMANFAATAN KARBON

Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal mengatakan, inisiatif “Kota Parfum” merupakan representasi dari semangat Banda Aceh untuk mengolah warisan menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kita ingin menyatukan warisan aroma seperti nilam, serai wangi, cengkeh, hingga kopi dan kayu manis dengan teknologi, seni, dan kewirausahaan, untuk melahirkan produk unggulan lokal yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional, ujar Walikota.

Kegiatan ini mendorong Pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor unggulan nasional telah membuka berbagai peluang pengembangan berbasis potensi lokal yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Salah satu subsektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah industri parfum berbasis sumber daya alam lokal, terutama dari tanaman atsiri yang tumbuh subur di Aceh. Kota Banda Aceh memiliki peluang strategis untuk menjadi Kota Parfum Indonesia.

Baca Juga :  BSI Maslahat dan BSI Selenggarakan Serambi Pendidikan Aceh 2024

Potensi ini dapat dioptimalkan melalui sinergi lintas sektor antara pemerintah kota, perguruan tinggi, komunitas kreatif, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Universitas Syiah Kuala diharapkan dapat memperkuat basis riset, inovasi, dan hilirisasi produk berbasis atsiri serta memajukan ekosistem ekonomi kreatif yang berdampak luas.

Share :

Baca Juga

Ekbis

BSI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren di Aceh

Aceh

Komisi lll DPRA Bunda Salma Menghadiri MoU PT PCI dengan PT MCC15

Ekbis

BSI Dorong Ekspansi Pembiayaan Korporasi di Aceh Lewat Kolaborasi dengan Toyota Astra Finance Syariah

Ekbis

Bupati Aceh Besar Tinjau UPTD Peternakan Ayam Petelur

Daerah

Bank Aceh Kembangkan Transaksi Lintas Negara

Ekbis

Dirut Bank Aceh Syariah Audensi ke Polda Aceh

Ekbis

Layanan VOA (Visa On Arrival) BSI Aceh Ramai di Kunjungi Turis Mancanegara

Ekbis

Menutup Tahun 2024, BSI Aceh Gelar Grand Seminar untuk UMKM