Banda Aceh, – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh menggelar Wisuda Angkatan ke-IV di Gedung Landmarks BSI Banda Aceh, Selasa (23/9/2025).
Sebanyak 95 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan dari dua program studi, yakni Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam. Dengan bertambahnya lulusan hari ini jumlah keseluruhan alumni STISNU Aceh menjadi 261 lulusan dalam laporan Wakil Ketua 1 Dr. Fakhrul Rijal, MA.
Ketua STIS Nahdlatul Ulama Aceh Dr. Muhammad Yasir, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa prosesi wisuda ini menjadi momentum penting untuk melahirkan generasi muda yang siap berkiprah di masyarakat.
Para lulusan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa, khususnya di bidang hukum Islam dan ekonomi syariah.
“Wisuda ini bukan sekadar seremonial, melainkan pengukuhan tanggung jawab moral dan keilmuan bagi para sarjana agar dapat mengabdikan diri kepada umat dan negara,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh Dr. Ismail Anshari, MA yang turut hadir dalam acara wisuda menyampaikan apresiasinya terhadap STIS Nahdlatul Ulama Aceh yang konsisten berperan dalam melahirkan sarjana syariah berkualitas.
“Kehadiran para lulusan ini sangat dibutuhkan, khususnya dalam memperkuat peran hukum Islam dan ekonomi syariah di tengah dinamika masyarakat. Kami berharap para wisudawan tidak berhenti belajar, terus berinovasi, dan menjaga integritas,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Mahyal Ulum Al Aziziyah, Abu H. Faisal Ali, juga memberikan pesan khusus kepada para wisudawan.
“Anak-anak kami yang hari ini diwisuda adalah aset umat dan bangsa. Kami berharap ilmu yang diperoleh di STIS Nahdlatul Ulama Aceh dapat diamalkan dengan penuh tanggung jawab.
Jadilah sarjana yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia, karena itu yang membedakan seorang cendekiawan muslim dengan yang lain,” pesan Abu H. Faisal Ali.
Acara wisuda juga diisi dengan orasi ilmiah dari Abi Dr. Zahrol Mubarak, Mudir Dayah MUDI Mesra Samalanga. Dalam orasinya, beliau menegaskan pentingnya peran ilmu dalam membangun peradaban.
“Ilmu tanpa akhlak akan kehilangan makna. Sebagai sarjana syariah, para lulusan STIS NU Aceh hendaknya menjadi teladan di tengah masyarakat, mengajarkan Islam yang damai, moderat, dan penuh hikmah. Jangan berhenti di bangku kuliah, teruslah belajar sepanjang hayat,” tegas Abi Dr. Zahrol Mubarak.
Acara turut dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, dosen, tokoh masyarakat, serta keluarga wisudawan. Suasana penuh khidmat dan kebanggaan menyertai jalannya prosesi wisuda yang berlangsung lancar dan tertib.
Dengan pengukuhan 95 lulusan tersebut, STIS Nahdlatul Ulama Aceh menegaskan komitmennya untuk terus mencetak generasi cendekiawan muslim yang berintegritas, profesional, dan berakhlakul karimah.
Editor: Redaksi