Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan dengan besarnya potensi yang ada, komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga perlu untuk terus didorong agar menjadi sektor unggulan di Indonesia.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, dan tentunya juga memiliki beragam tanaman pangan. Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki keunggulan kompetitif dan sebagai produk agribisnis akan terus didorong guna mendukung perekonomian nasional,” kata Airlangga dalam “Opening Ceremony Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022,”pada Jumat (24/6/2022).
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yang mencapai sebesar 250%. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Di 2021, produksi kopi Indonesia telah mencapai 795 ribu ton dan 94,5% di antaranya dipasok dari pengusaha kopi perkebunan rakyat.
Sementara itu, konsumsi domestik untuk komoditas kopi di 2021 cukup besar yaitu mencapai 370 ribu ton atau tumbuh 4,5% (yoy). Dari sisi ekspor tahun 2021 tercatat mencapai US$842,5 juta atau tumbuh 4,1% (yoy).
Kemenko Perekonomian dalam hal ini Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, dan stakeholders utama pengembangan kopi nasional yakni Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), dan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) menyelenggarakan event “Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022” bertema “Meretas Cita Rasa Indonesia”.
Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, yang diselenggarakan offline pada 24-26 Juni 2022 di Plaza Lapangan Banteng Jakarta Pusat maupun online melalui situs indonesiapremiumcoffeeexpo.com, merupakan medium komunikasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat.
Tujuannya untuk menyebarluaskan peluang kerja sama, mengubah posisi bisnis untuk menghasilkan penjualan dan kunci independen rantai pembeli, sekaligus untuk promosi, menumbuhkan jaringan distribusi, dan kesempatan waralaba merek untuk calon investor, serta diversifikasi di pasar saat ini.
“Semoga apa yang kita upayakan ini memberi makna yang lebih luas dalam pengembangan kopi nasional, sehingga akan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ucap Menko Airlangga.(inp)