Home / Daerah / Hukrim / News

Kamis, 27 Januari 2022 - 11:34 WIB

Polda Jatim Berhasil Bongkar Pengadaan Alkes Fiktif Senilai 30 Miliar

REDAKSI - Penulis Berita

Surabaya – Ditreskrimum Polda Jatim berhasil membongkar tindak pidana investasi fiktif pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang dilakukan oleh seorang wanita asal Kota Surabaya berinisial TNA, (36) yang kini statusnya sudah ditetapkan sebagai Tersangka.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes. Pol. Gatot Repli Handoko mengatakan, kasus ini terungkap dari pengaduan masyarakat. Gatot menyebut pihaknya menerima enam laporan masyarakat (LP).

Awalnya, tersangka mengaku pada korban jika mengelola bisnis investasi pengadaan alkes. Tak tanggung-tanggung, pelaku menyebut dirinya mengelola pengadaan alkes di 12 rumah sakit luar Jawa sejak pertengahan tahun 2020.

“Modus mengajak beberapa orang untuk ikut investasi alkes, semuanya fiktif. Dari pengaduan masyarakat kita terima enam LP (Laporan Masyarakat),” jelas Kabidhumas di Mapolda Jatim,pada Rabu (26/1/22).

Baca Juga :  Jadi Narasumber di UTU, Bustami Bahas Kearifan Lokal

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono menambahkan modus tersangka yakni menawarkan keuntungan sebesar 40%. Keuntungan ini akan diberikan pada 12 sampai 17 hari setelah pemodal mentransfer uang padanya. “Tersangka menjanjikan keuntungan sebesar 40 persen dari modal yang telah ditransfer,” jelasnya.

Untuk meyakinkan para korban, tersangka juga merekrut beberapa agen yang bertugas mencari mangsa. Lalu, ia membekali para agen dengan surat perintah kerja (SPK) proyek yang didapatnya dari sejumlah rumah sakit. “Dia mengambil contoh-contoh paket alkes di google, kemudian dia juga mencetak SPK fiktif yang diklaim dari sejumlah rumah sakit di luar Jawa, untuk meyakinkan korbannya,” terang Kasubdit Jatanras.

Baca Juga :  Gelar Bimtek menjahit bagi Pelaku Usaha Pidie, Kadiskop UKM Aceh: Tingkatkan SDM Tangguh, Ekonomi utuh!

Sementara dari dari enam laporan Polisi yang diterimanya, total kerugian korban sebanyak Rp30 miliar. Baik kerugian dan jumlah korban, Lintar menyebut masih bisa bertambah. Mengingat, tersangka sudah melancarkan aksinya sejak 2020 lalu.

AKBP Lintar Mahardono juga mengatakan tersangka memanfaatkan kondisi COVID-19 untuk menarik korbannya. “Sebagian besar Alkes yang ditawarkan adalah untuk keperluan COVID-19. Jadi ia meyakinkan korbannya jika Alkes itu pasti laku dipasaran,” tegasnya.

Tersangka dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 3, 4, 5, 6 jo pasal 10 Undang-Undang no 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Ancaman hukumannya maksimal lebih dari 15 tahun penjara.(tbn/srw.*)

Share :

Baca Juga

News

TMP Aceh Tebar Semangat Cinta Lingkungan Sebagai Gaya Hidup Generasi Milenial

News

Tingkatkan Akses Layanan, Ombudsman Gandeng BKKBN Hadir di Abdya

Daerah

Jamaah Haji Kloter 1 Tiba di Aceh, Seorang Jamaah Dilarikan Kerumah Sakit

Daerah

Jelang Pemilu Serentak Tahun 2024, Kapolsek Jongkong Hadiri Apel Siaga Coklit Dan Pelantikan Pantarlih

Daerah

Gagalkan Aksi Tawuran Polisi di Sukabumi Amankan 12 Pemuda dan Puluhan Senjata Tajam

Daerah

Penghargaan Pembayar Pajak Daerah Terbesar 2020 diraih Oleh PDAM Tirta Mountala

Daerah

Mengenai Tilang ETLE Di Bali, Ini Penjelasan Kabid Humas Polda

Daerah

Pemkot Banda Aceh Terima Penghargaan Poklim  Dari Kementerian LHK Tahun 2022