Home / Nasional

Rabu, 29 Juni 2022 - 00:35 WIB

Ada ‘Harta Karun’ Gas Jumbo, Kilang Arun Aceh Bisa Hidup Lagi

REDAKSI - Penulis Berita

Bali – Kepala Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto berharap agar temuan potensi migas di wilayah kerja Andaman II yang terletak di perairan Aceh dapat diproduksikan.

Dengan begitu, Kilang LNG Arun dapat mulai beroperasi lagi secara penuh.
Adapun saat ini sebagian besar fasilitas di Arun menganggur atau tidak digunakan lantaran pasokan gas di sekitarnya telah susut.

Sehingga dengan adanya temuan sumber gas di wilayah Aceh diharapkan dapat menghidupkan fasilitas-fasilitas tersebut.

“Hopefully kalau benar ini ada giant discovery kita punya infrastruktur yang sudah ready di sana mudah-mudahan bisa menghidupkan Arun lagi,” ujarnya saat ditemui di Bali, Selasa (28/9/2022).

Lebih lanjut, Dwi menyebut bahwa Andaman II merupakan blok yang sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi perusahaan migas kakap global seperti BP juga tertarik untuk masuk blok tersebut.

Dwi sebelumnya menyebut bahwa eksplorasi baru di Blok Andaman II mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, bahkan bisa menjadi Blok Masela kedua yang dimiliki RI.

Perusahaan asal Inggris yakni Premier Oil sendiri telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada Selasa (10/5/2022). Adapun, sumur eksplorasi ini terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II.

Sumur Timpan-1 sendiri di bor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella.

Menurut Julius, penemuan cadangan migas baru menjadi salah satu target SKK Migas dan akan berperan penting dalam upaya meningkatkan produksi hulu migas secara berkelanjutan. Utamanya untuk mencapai target jangka panjang tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

“Ke depan, potensi hulu migas akan didominasi dari laut dalam, maka keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 diharapkan dapat lebih mendorong investor untuk lebih berinvestasi di pengeboran laut dalam”, kata Julius dalam keterangan tertulis.

Sumber : cnbcindonesia.com

Share :

Baca Juga

Nasional

Tersangka FMI Ditahan Polda Sulteng, AKBP Sugeng: Benar, Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan IUP di Morowali

Nasional

Cuti Bersama Selesai, Saatnya Kembali Fokus Bekerja

Nasional

Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis Dimulai 17 Maret 2023

Nasional

Wamenag Uji Disertasi Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Daerah

Kemenag Usul Syarat Tambahan Bagi Calon Pengantin

Nasional

KPK Bekerja Profesional, Humanis Dan Tegas

Nasional

Mabes Polri Imbau Masyarakat Tertib dan Utamakan Keselamatan Berlalu lintas

Hukrim

Melaporkan Kapten Vincent : Polda Metro Jaya Tetap Bekerja Profesional