KSINews, Jepara – Desember sangat identik dengan peringatan Hari Ibu ini, tepatnya tanggal 22 Desember 2022, Dalam rangka peringatan Hari Ibu ke 94 tahun ini, Pengurus Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jepara bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jurusan Tata Busana Kabupaten Jepara dan Yayasan Kartini Indonesia (YKI) di dukung oleh Pemkab Jepara menggelar fashion show.
Adapun Fashion Show bertema Kado untuk Ibunda Tahun 2022 yang diselenggarakan di Pendopo RA Kartini Jepara, Rabu (21/12/2022) serta diikuti oleh 142 peserta.
Mereka terdiri dari kategori cipta Kebaya Casual yang diikuti oleh pelajar SMK jurusan Tata Busana dan Baju Pesta untuk tingkat pelajar SLTP dan SLTA, Nampak hadir juga tokoh sejarawan Hadi Priyanto, Budayawan Muhammad Iskak Wijaya dan Indria Mustika, Ketua Jurusan Tata Busana di SMKN 2 Jepara.
Kegiatan Fashion Show ini untuk mengembangkan salah satu bidang ekonomi kreatif melalui karya desainer muda serta promosi Batik motif Jepara dan Kain Tenun Troso.
Dan yang bertindak sebagai dewan juri, terdiri dari Ibu Suci, M. Iskak Wijaya dan Firta Firdauzia Putri.Ketiganya, setelah melakukan penilaian yang cukup ketat, menetapkan pemenang untuk kategori ‘Gaun Pesta’ juaranya berturut adalah Balqish Sylvano Novitania dari SMPN 1 Jepara, Musa Elok N dari MAN 1 Jepara, Amanda Keyla Putri dari SMPN 1 Jepara, Nada Hilma Salsabila dari SMPN 1 Jepara dan Rahma Trisni Larasati dari SMPN 1 Keling.
Sementara untuk kategori ‘Cipta Kebaya Casual’ juaranya adalah Nahida Rahma Mumtaza dari SMKN 2 Jepara, Novia Dwi Amelia dari SMKN 2 Jepara, Ema Ayu Novita dari SMKN 2 Jepara dan pemilik nomor undi 7, Disamping mendapatkan tropi piagam dan uang pembinaan dari Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Para pelajar peserta lomba Fashion Show mulai juara 1, 2 dan 3, mendapatkan hadiah tambahan untuk mengunjungi destinasi wisata unggulan Kabupaten Jepara Pulau Karimunjawa, yang disampaikan saat memberikan sambutan.
“Event seperti ini, harus terus dihadirkan, agar anak-anak kita memiliki ruang untuk mengembangkan potensi diri, melalui kreatifitas dan inovasi.” Harapannya, mereka memiiki kompetensi dan meningkat daya saingnya,” ujar Edy Supriyanta.
Sementara Ketua Dekranasda Kabupaten Jepara, Eka Edy Supriyanta berucap, dalam mengembangkan warisan budaya kebaya untuk generasi muda, maka perlu dikembangkan desain-desain kekinian. Karena itu dipilih kebaya casual sebagai salah satu kategori lomba. “Tujuannya agar, warisan budaya ini tidak hilang,” ucapnya.
Oleh sebab itu, menurut Eka Edy Supriyanta, harus ada desainer yang mendesain kebaya kekinian secara kreatif. Disamping itu acara-acara semacam ini, juga perlu digelar untuk menumbuhkan kreatifitas dan sekaligus memperkenankan budaya pada anak-anak muda.
Kemudian juga mengusulkan, pemerintah harus terus mendukung industri kreatif yang memproduksi kebaya-kebaya murah, namun kualitas desainnya bagus.
“Juga harus ada tempat untuk memasarkan kebaya, agar siapapun yang menginginkannya mudah mendapatkannya,” pintanya.
Sementara Ketua MGMP Tata Busana Kabupaten Jepara, Indria Mustika mengusukan agar event-event fashion show dapat menjadi kalender kegiatan yang terencana dengan baik.
“Tanpa gelaran even semacam ini, sulit muncul perancang – perancang busana dari kalangan pemula,” ujar Indria Mustika sekaligus adalah Ketua MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah.
Acara Fashion Show Kado untuk Ibunda ini, juga ditandai dengan penyerahan bunga kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Jepara yang juga istri Pj Bupati Jepara. Sebagai simbol penghormatan anak kepada ibu. Penyerahan dilakukan oleh Indria Mustika.
Di jeda waktu pengumuman juara, ada penampilan dari Norina Fabrillia Rosa yang berhasil meraih Gold Medal, pada Singing International English Festival 2022, serta adiknya yang belum lama ini meraih juara 1 menyanyi dalam rangka HUT PGRI Jepara.
M. Iskak Wijaya di acara pengumuman juara, menyampaikan, fashion show ini menjadi ajang bagi generasi muda atau kaum milenial.
“Karena, terkait dengan spirit generasi kasual milenial,” ujar Iskak.
“Prinsipnya tujuan utama pengembangan baju fashion show dari kebaya, maupun tradisional batik maupun kain troso dan lain-lain bisa dipakai generasi muda. Sehingga desain tidak terkesan menjadi sakral dan resmi, sehingga penggunaan bisa kita lihat sehari hari atau kasual,” imbuhnya.
“Maknanya, kasual tentunya menjadi diri sendiri, gaya saya, karakter dan ciri khas bagi generasi muda. Karena design kasual bisa menggunakan 2 bahkan 3 model di padu padankan dan harmonisasi perpaduan,” pungkas Iskak.[ Tini]
Editor: DIMA/ATIN