KSINews, Aceh Besar – Beberapa orang imigran Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar kemarin, Kamis (16/2/2023) terjangkit penyakit demam dan flu serta batuk hingga nyeri tulang dan diare.
Hal ini diketahui dari hasil pengecekan kesehatan serta swab antigen yang dilakukan Tim Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas II Banda Aceh di tempat penampungan sementara UPTD Dinas Sosial Aceh Besar di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Jumat (17/2/2023).
“Ditemukan beberapa imigran Rohingya terjangkit penyakit demam, flu serta batuk. Ada juga beberapa orang yang mengalami nyeri tulang dan diare,” ujar Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, SH, SIK, M.Si melalui Kapolsek Krueng Raya, Ipda Rolly Yuiza Away, SH.
Seluruh imigran yang berjumlah 69 orang terdiri dari 30 orang laki-laki dewasa, 22 orang perempuan dewasa, enam orang anak serta sebelas orang balita telah selesai diperiksa kesehatannya sekaligus swab antigen.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mereka, kesemua hasilnya negatif dan tidak ada tertular virus corona. Perlu dijelaskan, beberapa imigran yang sakit, saat ini ditangani tim di tempat penampungan sementara. Selain itu, petugas juga mengambil sidik jari mereka untuk melengkapi identitas serta data para imigran,” jelasnya.
Turut hadir Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas II Banda Aceh, Ziad Batubara, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Besar, Edi Purwanto bersama tim, Kanit Identifikasi Sat Reskrim Polresta Banda Aceh, Ipda Nazli Agustiar, SH bersama tim serta pihak UNHCR dan IOM.