Home / Daerah

Selasa, 25 April 2023 - 11:17 WIB

Pascagempa M6,9 Sejumlah Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai Masih Mengungsi

REDAKSI - Penulis Berita

Pengungsian warga Desa Sigapokna Kec. Siberut Barat Kab. Kep. Mentawai. (Dok)

Pengungsian warga Desa Sigapokna Kec. Siberut Barat Kab. Kep. Mentawai. (Dok)

KSINews, Jakarta – Sejumlah warga di Kabupaten Kepulaauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat, masih bertahan di pengungsian pada hari ini, Selasa (25/4), pukul 08.30 waktu setempat atau WIB. BPBD di beberapa daerah masih melakukan pendataan dan pemantauan di wilayahnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat di Desa Simalegi masih semuanya mengungsi. Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi. Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, kemudian Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.

Baca Juga :  Kapolda Jabar Cek Pos Terpadu TIC Pangandaran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah tersebut masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan, khususnya pengungsian warga.

Sementara itu, beberapa BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara melaporkan warganya telah kembali ke rumah masing-masing. Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.

Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.

Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dan pemantauan pascagempa magnitudo (M)6,9.

Gempa bumi M6,9 berlokasi 177 km barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 km. Fenomena geologi ini terjadi pada hari ini, Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB.

Baca Juga :  Inilah Kisah Polisi Di Majalengka, Pertemukan Sarah Yang Hilang Ditempat Keramaian Dengan Keluarganya

Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.

Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu oleh guncangan gempa.

Baca Juga :  Gempabumi M 7.3 Kepulauan Mentawai Dirasakan di Tujuh Kota/Kabupaten

BMKG menginformasikan adanya gempa bumi susulan dengan M5,0 yang terjadi pada pukul 05.19 WIB di hari yang sama. Gempa berada pada kedalaman 12 km.

Menghadapi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Hingga kini, bahaya gempa tidak dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya.

Pascagempa, warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali. Pastikan struktur bangunan masih kokoh pascagempa, dimana gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.[DIMA]

Editor: ATIN

Share :

Baca Juga

Daerah

Kementerian PANRB Terbitkan SE Jam Kerja Pegawai ASN selama Ramadan

Daerah

Jalin Sinergitas, ALMIJ Silaturahmi Dengan Kajari Jepara

Daerah

Hari Bhayangkara ke – 78 Polda Jatim Gelar Bakkes di Lumajang Layani 16 Ribu Lebih Warga Masyarakat

Daerah

Miliki Sabu, Oknum Wartawan di Ditangkap Oleh Sat Resnarkoba Polresta Banda Aceh

Aceh

DWP Aceh Serahkan Rumah Sangat Sederhana kepada Warga Miskin Ekstrem di Aceh Jaya

Daerah

Ringankan Beban Masyarakat, Sertu Opay Bantu Masyarakat Desa Ceubo Kecamatan Gandapura

Daerah

Farid Nyak Umar Rujuk Bang Buyong Penderita Autoimun ke RSU Meuraxa

Daerah

Duta dan Tim KI Kanwil Kemenkumham Kalbar Terapkan Edukasi Pemanfaatan Kekayaan Intelektual Kepada Pelaku Usaha