KSINews, Banda Aceh — Wakapolda Aceh Brigjen Armia Fahmi membuka pelatihan pra operasi (latpraops) Keselamatan Seulawah Tahun 2024 di Aula Ditlantas Polda Aceh, Lamteumen, Kota Banda Aceh, Kamis, 29 Februari 2024.
Dalam sambutannya, Armia Fahmi mengatakan, kegiatan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadan dapat mempengaruhi serta meningkatkan mobilitas. Situasi ini diprediksi dapat menimbulkan berbagai kerawanan kamtibmas, termasuk kemacetan, pelanggaran, serta kecelakaan lalu lintas yang dapat mengakibatkan kerugian berupa materi dan jiwa.
“Keselamatan berlalu lintas di jalan raya dan tingkat kepatuhan masyarakat di Provinsi Aceh pada umumnya terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas sangat memprihatinkan, apabila tidak dilakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan tingkat keselamatan dan peningkatan kepatuhan hukum, maka akan menimbulkan kerugian, bukan saja korban materi, tetapi juga jiwa,” katanya.
Jenderal berdarah Aceh itu juga menjelaskan, hasil evaluasi gangguan kamtibmas bidang lalu lintas pada tahun 2022 terdapat 47.649 kali pelanggaran dengan teguran, sedangkan pada Tahun 2023 sebanyak 138.311 kali. Kemudian, kecelakaan tahun 2022 sebanyak 3.213 kasus dengan korban meninggal dunia 666 orang, sedangkan tahun 2023 sebanyak 3.267 kasus dengan korban meninggal dunia 626 orang.
“Berdasarkan data tersebut, perlu adanya perhatian semua pihak, khususnya pengemban fungsi lalu lintas beserta pemangku kepentingan lainnya untuk berinovasi meminimalisir angka kecelakaan,” ungkap Armia Fahmi.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas, telah dirumuskan suatu kebijakan fungsi teknis lantas yang didukung fungsi lainnya untuk melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan yang bersifat terbuka dengan bentuk operasi harkamtibmas di bidang lalu lintas dengan sandi “Keselamatan Seulawah-2024”.
“Operasi tersebut akan dilaksanakan selama 14 hari di seluruh Aceh dengan sasaran segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang dapat menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan laka lantas. Gelar pasukannya insyaallah pada Jumat, 1 Februari,” ujarnya.
Kaitannya dengan latpraops Keselamatan Seulawah, Armia mengharapkan setiap personel dapat menunjukkan komitmen tinggi, keberanian, serta integritas yang selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dengan matang dan sikap yang tenang.
“Ingatlah bahwa keberhasilan operasi ini bukan hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari bagaimana kita dapat bekerja bersama sebagai satu tim yang solid dan profesional,” katanya di hadapan peserta latpraops.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan serius dan penuh semangat, serta mendiskusikan secara detail setiap permasalahan yang terjadi di lapangan kepada narasumber, guna mendapatkan solusi dan pemecahannya, sehingga operasi dapat terlaksana dengan optimal dan tercapainya target seperti yang diharapkan.