Home / Nasional

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:28 WIB

Pemasangan Paving Block di Bireuen Mencapai Rp11 Miliar Lebih, SAPA: Program Cari Untung

REDAKSI - Penulis Berita

Banda Aceh, – Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) Fauzan Adami menyayangkan sikap pejabat yang tidak peka terhadap kondisi Aceh saat ini. Masih banyak program yang dilakukan tidak berpihak terhadap masyarakat secara luas.

Fauzan mengaku persoalan Aceh mengenai kemiskinan, pengangguran, perceraian tinggi, kriminalitas, narkoba dan anak kekurangan gizi/stunting disebabkan faktor ekonomi karena tidak hadirnya Legislatif dan Eksekutif untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara riil.

“Sangat masif program kepentingan untuk memperkaya diri dan kelompok, baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten/kota di Aceh, Legislatif dan Eksekutif sewenang – wenang membuat program hanya fokus profit rupiah bukan tujuan untuk kebutuhan masyarakat secara riil,” kata Fauzan, Minggu 23 Juni 2024.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi Pengadaan Tenda dan Sinitizer Untuk Ratusan Desa di Bireuen

Ketua SAPA menyebutkan, salah satunya kegiatan pemasangan Paving Block di Kabupaten Bireuen anggaran tahun 2024 mencapai Rp 11 miliar lebih. Menurutnya, itu program sesat alias program mencari keuntungan hanya bermanfaat bagi pejabat dan kelompoknya bukan untuk masyarakat.

Menurut data yang diterima SAPA, ada beberapa dinas yang melakukan program paving block tersebut diantaranya, Dinas PUPR sekitar Rp500 juta lebih, Dinas Kesehatan Rp. 2,8 miliar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rp 6,2 miliar dan Dinas Pendidikan Dayah sekitar Rp 1,8 miliar dan Dinas Pemuda dan Olahraga.

“Seharusnya mereka para pejabat memprioritaskan untuk memperbaiki keterpurukan bagaimana ekonomi masyarakat bangkit, kualitas pendidikan dan kesehatan harus semakin meningkat bukan hanya fokus ke program fisik yang sifatnya bisnis,” katanya.

Baca Juga :  Langgar Aturan, Pertamina Sanksi SPBU di Kudus

Fauzan mengaku setiap tahun banyak program kepentingan dengan berbagai modus kejahatan, biasanya kegiatan fisik demikian program pokir dewan untuk mencari keuntungan besar, mudah diperjualbelikan dan bisa dikerjakan sendiri, keluarga atau kelompok. Bahkan sudah menjadi asumsi publik para pejabat membangun aset pribadi menggunakan uang rakyat.

Seharusnya moral para pejabat bersyariat islam, Kota Santri harus menjadi contoh yang baik agar semua kegiatan dilakukan secara transparan dengan tujuan yang jelas dan berpihak kepada masyarakat luas.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak Gempa Desa Gasol Berjalan Baik

“Kondisi ekonomi masyarakat sangat tidak baik, ratusan anak stunting membutuhkan gizi bukan paving block, Pj Bupati Bireuen harus menjelaskan ada apa terkait program tersebut hingga mencapai Rp11 miliar,” pintanya.

SAPA meminta program tersebut harus jelas apakah program dinas atau kegiatan dewan, jika Pokir Dewan harus disebutkan dan dipublikasikan karena itu uang rakyat bukan uang warisan.

“Kita berharap tidak ada penyelewengan pada program tersebut, jangan nantinya penerima manfaat keluarga sendiri dengan modus buka yayasan. Jika dibalik kegiatan tersebut adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Aparat Penegak Hukum (APH) harus bertindak,” demikian pinta Ketua SAPA, Fauzan Adami. []

Editor: Dima

Share :

Baca Juga

Daerah

Milad GAM ke 48 di Bireuen Berjalan Aman dan Sukses

Nasional

Diskusi Buku “Mega Merger In The Pandemic Era” : Catatan Sejarah, Referensi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia

Nasional

Kapolri : Layani dan Lindungi, Serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional

Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis Dimulai 17 Maret 2023

Nasional

Pemerintah Menyeimbangkan Hulu dan Hilir Pengendalian Minyak Goreng

Nasional

29 Hakim Diduga Menerima Suap Rp 107 Miliar pada 2011-2024

Daerah

Hingga Juli, Bank Aceh Salurkan Dana PEN Sebesar Rp 1,9 Triliun

Nasional

Menkeu, Pemerintah Segera Cairkan THR ASN dan Gaji ke-13