Home / Parlementarial

Selasa, 2 Juli 2024 - 16:59 WIB

Penduduk Miskin di Aceh Turun 0,22 Persen, DPRA Apresiasi Pemerintah Aceh

REDAKSI - Penulis Berita

Wakil Ketua DPR Aceh, Dalimi. Foto: Humas DPRA

Wakil Ketua DPR Aceh, Dalimi. Foto: Humas DPRA

Banda Aceh – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Dalimi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh, terutama Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, yang telah menjalankan pemerintahan dengan bagus, sehingga pada triwulan I 2024, jumlah penduduk miskin di Aceh, menurut BPS Aceh sudah menurun sebesar 0,22 persen dari 14,45 persen (Maret 2023) menjadi 14,23 persen (Maret 2024).

“Penurunan angka kemiskinan itu bukan berjalan secara alami, tapi berkat kerja keras dari lembaga teknis pemerintah dan kelompok masyarakat. Karena itu, mari terus kita tingkatkan kinerja, agar pada triwulan II dan selanjutnya, angka kemiskinan Aceh bisa kembali menurun,” kata Dalimi kepada acehtrend.com ketika dimintai tanggapannya, Selasa (2/7/2024).

Dalimi mengungkapkan, menurut BPS Aceh, ada beberapa fenomena yang menyebabkan angka kemiskinan di Aceh triwulan I 2024 mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Antara lain pengaruh meningkatnya nilai tukar petani, sebagai dampak dari kenaikan harga gabah dan produk perkebunan, perikanan dan lainnya.

Kenaikan NTP itu, kata Dalimi, diikuti dengan meningkatnya produksi gabah dan produk perkebunan, perikanan serta peternakan, pada periode Maret 2023 ke Maret 2024. Kemudian, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 Aceh juga naik menjadi 4,82 persen dari sebelumnya 4,63 persen (Maret 2023).

Baca Juga :  Sosialisasi Draft Revisi UUPA di Aceh Selatan, Peserta Sarankan Klausul Penguatan Qanun Aceh

“Hampir semua sektor lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dan itu perlu dikuti dengan meningkatkan kinerja APBA 2024. Daya serap dana APBA terus ditingkatkan. Pengawasan terhadap kinerja SKPA juga terus ditingkatkan, oleh Sekda Aceh,” ujarnya.

Selain itu, angka inflasi bulanan dan tahunan daerah perlu dikendalikan fluktuasi dan perubahannya. Lima kabupaten/kota yang menjadi hitungan angka inflasi Aceh. “Kami harap, juga mengingatkan kinerjanya,” tuturnya.

Selanjutnya, kata Dalimi, program pengendalian harga bahan pokok, yang pengaruhnya sangat tinggi terhadap kenaikan angka inflasi, terus dijalankan. Pencairan dana desa, penyaluran beras bansos dan dana PKH, dilaksanakan tepat waktu.

“DPRA, siap membantu Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, dalam menjalankan roda pemerintahannya,” tutur Dalimi.

BPS Aceh, dalam berita resmi statistik, 1 Juli 2024 merilis jumlah penduduk Aceh periode Maret 2023 – Maret 2024 mengalami penurun sebesar 0,22 persen, dari 14,45 persen menjadi 14,23 persen.

Penurunan tertinggi terjadi di perkotaan sebesar 0,19 persen dari 9,79 persen menjadi 9,60 persen. Sedangkan di pedesaan turun sebesar 0,17 persen dari 16,92 persen menjadi 16,75 persen.

Baca Juga :  Penerapan "MyPertamina" Tidak Selaras di Pelosok Indonesia

Pada bulan Maret 2024 lalu, jumlah penduduk miskin Aceh berkurang 2.200 orang dari 806.750 orang menjadi 804.530 orang.

BPS Aceh menyebutkan, ada beberapa komoditi yang sangat berpengaruh terhadap garis kemiskinan di perkotaan maupun di desa. Antara lain beras, rokok kretek filter dan ikan. Sedangkan untuk komoditi non makanan, yang sangat mempengaruhinya adalah biaya perumahan, bahan bakar minyak dan listrik.

Untuk bahan makanan, persentase sumbangannya terhadap garis kemiskinan di Aceh mencapai sebesar 74 persen dan non makanan sebesar 25,64 persen.

Komoditi makanan yang paling besar mempengaruhi garis kemiskinan, menurut BPS adalah beras mencapai sebesar  21,61 persen, kemudian rokok kretek filter menduduki tempat kedua sebesar 11,58 persen, ikan tongkol/tuna/cakalang 7,54 persen, ikan bandeng 1,77 persen, telur ayam ras 3,97 persen, daging ayam ras 1,47 persen, kue basah 3,06 persen, cabe merah 2,90 persen, bawang merah 2 persen, gula pasir 2,21 persen.

Sedangkan untuk komoditi non makanan, adalah perumahan sebesar 6,35 persen, bahan bakar minyak 4,08 persen, listrik 2,58 persen, pendidikan 2,27 persen, perlengkapan mandi 1,16 persen dan pakaian jadi perempuan dewasa 1,04 persen.

Baca Juga :  DPRA Sahkan Anggaran Rp136 Miliar untuk Gaji Guru Honorer

Penurunan jumlah penduduk miskin di Aceh, menurut BPS Aceh, dipengaruhi oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan I 2024 year on year (Maret 2023 – Maret 2024) sebesar 4,63 persen menjadi 4,82 persen.

Hampir semua sektor lapangan usaha mengalami peningkatan, diantaranya sektor usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi yang besar pada prekonomian Aceh triwulan I 2024, tumbuh sebesar 7,04 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Produksi padi Aceh pada Maret 2024  telah mencapai 222.633 ton, lebih tinggi dibanding produksi padi Maret 2023 hanya 211.942 ton. Nilai tukar petani juga naik dari 113,07 persen menjadi 116,38 persen. kenaikan nilai tukar petani itu, pengaruh terus meningkatnya harga komoditi pertanian dan perkebunan, diantaranya harga gabah, sawit, ikan dan lainnya.

Pengeluaran pertumbuhan konsumsi triwulan I 2024 juga meningkat dari 3,19 persen naik menjadi 4,93 persen. Diikuti dengan meningkatnya pengeluaran  dari Rp627.534 per bulan naik menjadi Rp661,227 per bulan. Hal ini menggambarkan, pendapatan masyarakat di pedesaan dan perkotaan sudah meningkat. (Parlementaria)

Share :

Baca Juga

Parlementarial

Perubahan Qanun LKS Bukan Untuk Menghapus Substansi Syariat Islam

Parlementarial

Ketua DPRA Menerima Hasil Penetapan Gubernur Terpilih dari KIP Aceh

Parlementarial

DPRA: Inovasi Samsat Warung Kopi Jadi Contoh!

Parlementarial

Ketua DPR Aceh Minta PJ Gubernur Evaluasi Manajemen RSUZA

Parlementarial

DPRA Tetapkan 4 Rancangan Qanun Inisiatif Tahun 2024

Parlementarial

Aramiko: Calon Kepala Daerah di Aceh Wajib Punya Komitmen Berantas Judi Online dan Narkoba

Parlementarial

Terkait PON XXI 2024, Pimpnan DPRA: Kemampuan Anggaran Aceh Saat Ini Terbatas

Parlementarial

DPRA Tetapkan Draf Rancangan Perubahan UUPA, Ada 9 Pasal Penting