Bireuen, – Untuk mendorong peningkatan produksi dan indeks pertanaman (IP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya strategis di lapangan, salah satunya melalui Program Upaya Khusus (UPSUS) Pompanisasi. Untuk mendukung dan mengawal distribusi bantuan program tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen mengerahkan seluruh perangkat dinas mulai Kabid hingga penyuluh ke lapangan.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menambah areal tanam yang ada saat ini adalah dengan pompanisasi. Dengan adanya pompanisasi ini diharapkan dapat membantu petani untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian”, sebut Kadistanbun Bireuen Mulyadi, S.E., M.M
Menurut Mulyadi, dampak pemberian dan distribusi pompa yang dilakukan Kementan melalui pihaknya kepada petani sangat besar. Hasil nyata yang dapat dilihat adalah terjadinya peningkatan indeks pertanaman terutama pada musim gadu.
“Luas tanam pada MT Gadu 2024 ini mencapai 11.034 hektar (ha), jika dilihat luas tanam MT gadu sebelumnya hanya pada angka 8.773 ha. Artinya, terjadi peningkatan luas tanam sebesar 2261 ha dibanding MT sebelumnya. Disamping itu, pada beberapa kecamatan yang tadinya hanya bisa tanam hanya satu kali dalam setahun, bisa menjadi dua kali tanam. Ini benar-benar sangat bermanfaat dan menguntungkan petani,” katanya lagi
Ia menyarankan, ke depan kalau bisa bantuan pompa yang diberikan yang bisa menggunakan sumber energi listrik sehingga dapat menekan biaya operasional petani di lapangan, disatu sisi petani juga tidak kewalahan mencari bahan bakar minyak.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, jumlah penerima mesin pompa di kabupaten tersebut per tanggal 3 September ini mencapai 112 melalui anggaran refocusing dan anggara belanja tambahan (ABT) dengan ukuran, yakni 3 Inci, 4 inci, 6 inci dan 8 inci. Dari jumlah tersebut yang sudah terpasang dan dimanfaatkan oleh petani sebanyak 76 unit.
Pada kesempatan tersebut Liason Officer (LO) BSIP Aceh di Kabupaten Bireuen Husaini Yusuf, S.P., M.Si menyebutkan pentingnya strategi meningkatkan perluasan areal tanam dalam kondisi perubahan iklim global sekarang. Dengan adanya PAT tersebut diharapkan diikuti pula peningkatan luas panen dan tentu saja produksi sehingga dapat menekan impor beras di masa akan datang.[]
Editor: Dima