Home / News / Sosial / Tni-Polri

Jumat, 4 Juli 2025 - 21:31 WIB

Prajurit Kodam IM Bersihkan Makam Raja Nagari Bihari, di Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

REDAKSI - Penulis Berita

personel TNI dari Koramil Muara Tiga Kodim 0102/Pidie tampak bahu-membahu mengangkat batu-batu nisan kuno dari dalam jurang di kawasan situs pemakaman Raja Nagari Bihari, Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.(04-07-2025).foto.lst

personel TNI dari Koramil Muara Tiga Kodim 0102/Pidie tampak bahu-membahu mengangkat batu-batu nisan kuno dari dalam jurang di kawasan situs pemakaman Raja Nagari Bihari, Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.(04-07-2025).foto.lst

Pidie,— Di bawah terik matahari yang menyengat, personel TNI dari Koramil Muara Tiga Kodim 0102/Pidie tampak bahu-membahu mengangkat batu-batu nisan kuno dari dalam jurang di kawasan situs pemakaman Raja Nagari Bihari, Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

Dengan mengenakan rompi kuning kehijauan yang membalut seragam loreng mereka, para prajurit bersama perangkat gampong dan masyarakat Tuha Peut Biheu melakukan aksi gotong royong membersihkan dan menata kembali kompleks makam tersebut. Jum’at (4/7/25)

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan situs sejarah yang telah berulang kali mengalami perusakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Beberapa nisan batu kuno, yang diyakini berasal dari masa Kerajaan Lamuri abad ke-15 Masehi, sebelumnya ditemukan dalam kondisi tercerai-berai bahkan dibuang ke dalam jurang yang berada di sekitar kompleks pemakaman.

“Ini merupakan proses penyelamatan yang ketiga,” ungkap Yusri Ramli dari Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa). Menurutnya, kompleks makam Raja Nagari Bihari pertama kali ditata pada tahun 2019 oleh Mapesa bekerja sama dengan Center for Information of Sumatra-Pasai Heritage (CISAH), Museum Pedir, dan masyarakat setempat.

Baca Juga :  PKS: Keluarga Indonesia Jadi yang Paling Terimbas Berbagai Kenaikan Harga

Namun setelah penataan tersebut, situs kembali dirusak. Penataan ulang kedua dilaksanakan pada 2023 dan turut melibatkan Kahubdam Iskandar Muda beserta staf. Sayangnya, tindakan vandalisme kembali terjadi, menyebabkan nisan-nisan rusak dan dibuang ke jurang.

Yusri menjelaskan bahwa berdasarkan data paleografi, salah satu batu nisan di kompleks makam memuat inskripsi yang menyebutkan bahwa Raja Nagari Bihari memiliki hubungan diplomatik dengan penguasa Kerajaan Lamuri.

Diketahui pula bahwa kawasan tersebut pada masa lampau merupakan kota pelabuhan penting, yang dibuktikan dengan temuan fragmen tembikar dan keramik kuno di sekitar area pemakaman.

Merespons kegiatan ini, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas peran aktif prajurit TNI dalam melestarikan sejarah dan warisan budaya bangsa.

Baca Juga :  KaPPh Gelar Raker 2023, secara perdana Dan silaturahmi seluruh pengurus lembaga

“Pelibatan personel TNI dalam penyelamatan situs sejarah ini adalah bentuk nyata dari kemanunggalan TNI dan rakyat. Ini bukan hanya soal pengangkatan batu nisan, tetapi juga tentang penghormatan terhadap sejarah dan jati diri bangsa kita,” tegas Pangdam IM.

Beliau menambahkan bahwa situs-situs sejarah seperti makam Raja Nagari Bihari merupakan bagian penting dari kekayaan budaya yang harus dilindungi dan diwariskan kepada generasi mendatang. Menurutnya, sejarah adalah fondasi identitas bangsa, dan TNI sebagai bagian dari rakyat memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga serta melestarikannya.

“Kami tidak akan tinggal diam jika ada upaya perusakan terhadap situs-situs bersejarah seperti ini. TNI akan selalu hadir untuk melindungi kepentingan bangsa, termasuk nilai-nilai sejarah dan budaya lokal,” tambahnya.

Pangdam juga menuturkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk memastikan adanya langkah lanjutan dalam perlindungan situs tersebut, termasuk kemungkinan menjadikannya sebagai kawasan cagar budaya resmi.

Baca Juga :  Kapolda Aceh Jadi Irup Kenaikan Pangkat Pengabdian dan KPLB

“Pelestarian situs ini harus dilanjutkan dengan pendekatan terpadu, agar tidak hanya dilakukan penataan fisik, tetapi juga edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sejarah,” ujar Pangdam.

Mayjen TNI Niko Fahrizal berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh sinergi antara TNI, masyarakat, dan pegiat sejarah dalam melestarikan warisan budaya bangsa. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situs-situs sejarah sebagai bagian dari kebanggaan lokal dan identitas nasional.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, diharapkan kompleks makam kuno Raja Nagari Bihari dapat terus terjaga kelestariannya dan menjadi situs edukatif yang memberi pemahaman sejarah tentang kejayaan peradaban masa lalu di wilayah Aceh.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Tni-Polri

Pemuda di Banda Aceh Curi Barang Pecah Belah Milik Warga, Kini Meringkuk Dalam Sel

Aceh Besar

Bupati Syech Muharram Lepas Kafilah MTQ Aceh Besar ke Pidie Jaya

Daerah

Jurnalis Aceh Timur Melayat Ke Rumah Alm. Iptu Sukemi Kasat Binmas Polres Aceh Timur

Aceh Besar

Sabet 114 Medali, Aceh Besar Juara Umum Setda Aceh Taekwondo Championship 2025

Tni-Polri

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

News

Perkuat Pendidikan Karakter, Disdik Aceh Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Pelajar

Tni-Polri

Pangdam IM beri apresiasi kepada warga Langsa Yang serahkan senjata sisa konflik ke Kodim 0104/Atim.

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar cairkan TPP ASN Secara Bertahap