Banda Aceh,— Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis S.T., D.E.A, didampingi Kepala Bidang Pembinaan SMK dan Plt. Cabang Dinas Pendidikan Banda Aceh-Aceh Besar, resmi membuka kegiatan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) yang digelar di aula Dinas Pendidikan Aceh. Senin, 14/07/2025.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN dari bidang SMA dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), serta staf bidang Pembinaan SMK. Acara ini bertujuan untuk menyusun dan menyempurnakan Kurikulum Satuan Pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan masing-masing.
Dalam sambutannya, Kadis Pendidikan Aceh menekankan pentingnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan relevan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan berpusat pada peserta didik.
“Kurikulum Satuan Pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman sekaligus menyesuaikan dengan kondisi lokal, sehingga pendidikan yang diberikan bisa maksimal dan bermakna bagi siswa,” ujarnya.
Marthunis juga mengingatkan para peserta agar serius dan aktif selama kegiatan berlangsung, mengingat peran penting kurikulum dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan.
“Kami berharap melalui penyusunan ini, kurikulum di Aceh bisa lebih inovatif, inklusif, dan mampu membentuk karakter serta kompetensi siswa secara menyeluruh,” tambahnya.
Kegiatan penyusunan KSP ini menjadi bagian dari upaya Dinas Pendidikan Aceh untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, serta memastikan bahwa setiap satuan pendidikan memiliki pedoman kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional maupun daerah.
Materi Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) secara khusus disampaikan oleh Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Banda Aceh–Aceh Besar, Jhon Abdi, S.Pd., M.Pd. Dalam pemaparannya, Jhon Abdi menekankan bahwa KSP harus disusun berdasarkan kebutuhan dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum nasional.
“Salah satu pembaruan pada Kurikulum Merdeka versi revisi, selain penambahan mata pelajaran seperti coding dan kecerdasan artifisial, adalah penyesuaian pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kini, fokus diarahkan pada capaian Profil Lulusan yang terdiri dari delapan dimensi. Dimensi-dimensi ini dikembangkan melalui pendekatan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga sebagai landasan pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik,” ujar Jhon Abdi.
Ia menambahkan dengan tersosialisasinya kegiatan ini, diharapkan seluruh satuan pendidikan di Aceh dapat segera mengimplementasikan kurikulum yang lebih baik dan terintegrasi, mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas. Tutupnya.
Editor: Redaksi