Jakarta – Presiden Prabowo Subianto membatalkan rencana kunjungannya ke China, akhir pekan lalu, karena situasi politik dan keamanaan dalam negeri tengah karut-marut setelah kematian Affan Kurniawan, driver ojol yang dilindas rantis Brimob Polri.
Sebagai gantinya, Prabowo menugaskan Menteri Koordinator Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk menggantikannya.
Namun, karena situasi dalam negeri semakin genting, AHY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, terpaksa memotong kunjungan kerjanya di China dan langsung terbang kembali ke Tanah Air.
Begitu mendarat, prioritas utamanya adalah melapor langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Namun, rencana itu dibatalkan total karena situasi darurat di Indonesia.
Setelah bertemu Prabowo, AHY langsung bergerak menuju Cikeas untuk melaporkan perkembangan situasi politik dan keamanan nasional kepada ayahnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“SBY memang tidak lagi mengikuti day to day perkembangan politik, tetapi melihat situasi terakhir yang luar biasa, beliau memantau dengan sungguh-sungguh. Kita ingin menghadirkan solusi agar tidak berkepanjangan,” ujar AHY.
Sebelum AHY tiba, Ibas telah lebih dulu mewakilinya dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana.
“Saya mewakili Mas AHY, Mas Ketum. Kebetulan Mas AHY lagi berjalan kembali dari China tugas negara sehingga saya mewakili dari Partai Demokrat untuk bertemu dengan Bapak Presiden. Saya belum tahu topiknya mengenai apa,” kata Ibas saat itu.
Editor: Redaksi