Home / Berita / Daerah / Parlementarial / Sosial

Kamis, 11 September 2025 - 22:16 WIB

Anggota DPRA Dapil IX, Hadi Surya; Kritik Pengesahan RPJMD Aceh Selatan 2025-2030

REDAKSI - Penulis Berita

Anggota DPRA Hadi Surya Hadi Surya

Anggota DPRA Hadi Surya Hadi Surya" juga menyoroti keterlambatan pengesahan RPJMD yang menurutnya bisa berakibat fatal, kamis (11/09/2025).

Aceh Selatan  – Suasana Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pembahasan Rancangan Qanun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 di DPRK Aceh Selatan, Kamis 11/09/2025, Mendadak hangat.

Anggota DPRA Dapil IX, Hadi Surya, melontarkan kritik keras agar RPJMD tidak hanya menjadi dokumen indah, Hadi Surya juga menyoroti keterlambatan pengesahan RPJMD yang menurutnya bisa berakibat fatal.

Keterlambatan ini bisa berujung sanksi berupa DAU dan DBH ditunda, bahkan dipotong. Jangan sampai pembangunan Aceh Selatan macet hanya karena lalai dalam perencanaan, tegas Hadi.

Baca Juga :  Kasad Dudung Panen Raya Padi Unggulan di Karawang

Ia kemudian membedah target-target utama RPJMD, mulai dari pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga pengentasan kemiskinan. Target pertumbuhan ekonomi yang dipatok naik dari 3,21 persen (2024) menjadi 5,67 persen (2030) dinilai terlalu ambisius jika tidak diikuti langkah nyata.

Investasi harus diperkuat, hilirisasi sumber daya alam dipacu, dan ekonomi gampong benar-benar diberdayakan. Tantangan terbesar ada pada stabilitas politik dan kualitas birokrasi, ujarnya.

Baca Juga :  Dorong Pengembangan Ekonomi, PLN Berikan Motor Listrik Booth kepada UMK

Sorotan lain menyasar IPM yang hanya ditargetkan naik 0,87 poin dalam lima tahun. Hadi menilai angka itu terlalu rendah. Ia menuntut transparansi pemerintah soal hambatan di sektor pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.

Strategi percepatannya harus konkret, bukan sekadar janji, kata dia.

Lebih lanjut, ia juga mengkritik target pengentasan kemiskinan yang diproyeksikan turun hampir separuh dalam lima tahun. Menurut Hadi, target itu tidak realistis tanpa basis pendapatan daerah yang kuat. Apalagi, proyeksi keuangan Aceh Selatan justru diperkirakan menurun pada 2028.

Baca Juga :  Pengurus Wilayah KB PII Aceh Periode 2023-2027 Resmi Dilantik, Muslem Yacob Sebagai Ketua

Kalau serius, lahirkan Dinas Pendapatan yang bisa menggali PAD dari berbagai sumber. Jangan sampai target penurunan kemiskinan hanya jadi angka manis di atas kertas, tegasnya.

Menutup pandangannya, Hadi menekankan pentingnya penguatan ekonomi lokal berbasis koperasi.

Ia menyebut Koperasi Merah Putih sebagai salah satu instrumen menuju kemandirian ekonomi daerah. Kalau koperasi kuat, rakyat ikut kuat. Inilah motor ekonomi rakyat yang harus dijaga,  pungkasnya

 

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Ketua Komite I DPD RI : Panglima TNI dan Kapolri Siap Ke Sabang Untuk Perkuat Wilayah Perbatasan

Daerah

Bahas Keamanan Desa, Koramil 06 Peusangan laksanakan Komsos Bersama Perangkat Desa

Parlementarial

DPR Aceh Dukung Masa Jabatan Keuchik Dalam Revisi UUPA Disesuaikan dengan UU Desa

Daerah

Babinsa Posramil Peusangan Siblah Krueng, Silaturahmi Dengan Tokoh Masyarakat

Daerah

Sekda Jawa Barat: Cegah Stunting Dimulai dari Keluarga

Daerah

Akibat Terdampak Banjir di Lahat Sumatera Selatan, Satu Warga Meninggal Dunia

Daerah

Polisi Bersama Warga Desa Haurkuning Bersihkan Material Longsor

Banda Aceh

Kapolda Aceh Turun Langsung ke Lokasi Demo: Semangati Personel hingga Makan Bersama