Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) menerima kunjungan audiensi istimewa dari Lembaga Amanah Kebajikan Islam Lundu Malaysia (LAKIL) pada Senin, 15 September 2025.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi formal, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antara dua lembaga pengelola zakat dari negara serumpun.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan, LAKIL menyerahkan infak sebesar Rp3 juta kepada Baitul Mal Aceh untuk di salurkan kepada yang berhak menerima.
Pertemuan yang berlangsung hangat di Aula BMA ini dihadiri langsung oleh Pimpinan BMA, Mukhlis Sya’ya, S.T., yang menyambut baik kedatangan delegasi Malaysia.
Tujuan utama audiensi ini adalah bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait pengelolaan zakat, infak, wakaf, dan sedekah (ZIWAH).
Mukhlis Sya’ya menjelaskan secara komprehensif berbagai program dan strategi inovatif yang dijalankan BMA untuk mengoptimalkan pengumpulan dan penyaluran dana ZIWAH.
Beliau menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas agar setiap rupiah yang disumbangkan masyarakat dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan mustahik (penerima zakat).
Delegasi LAKIL yang turut hadir dalam kunjungan ini terdiri dari para tokoh terkemuka di bidang keagamaan dan pemerintahan di Lundu, Malaysia. Mereka adalah:
– Ustaz Hamdan Bin Jar’ee, Pengarah JAKIM Cawangan Sarawak dan Wakil Ketua LAKIL
– Hajah Norashikin Bt Brahim, Sekretaris Majelis Daerah Lundu dan Sekretaris LAKIL
– Hasdi Bin Bolhassan, Akuntan Perbadanan Pembangunan Perumahan Sarawak (HDC) dan Bendahara LAKIL
– Ustaz Ramzen Bin Hj Ambi, Ketua Divisi Pengelolaan Halal, Jabatan Agama Islam Sarawak (JAIS) dan Anggota Pengurus LAKIL
– Hj Jamsari Bin Ahamad, Petugas Unit Komunikasi Publik Sarawak (UKAS) Daerah Lundu dan Anggota Pengurus LAKIL
– Hj Khairul Annuar Bin Datu Mohammed, Anggota Pengurus LAKIL
– Mohd Hazizan Bin Hakim, Manajer Centre for Technology Excellence Sarawak (CENTEXS) Kampus Lundu dan Anggota Pengurus LAKIL
– Ismail Bin Jebi, Anggota Pengurus LAKIL
– Fatimah Abdullah, Anggota Pengurus LAKIL
– Nur Fatihah Robina Bt Abdullah, Anggota Pengurus LAKIL
Selama sesi diskusi, delegasi Malaysia menunjukkan ketertarikan yang besar pada model pengelolaan wakaf produktif yang telah berhasil dikembangkan oleh BMA.
Mereka kagum dengan keberhasilan BMA dalam mengelola aset wakaf agar bisa menghasilkan pendapatan berkelanjutan yang kemudian disalurkan kembali untuk program-program sosial. Mereka berharap dapat mengadopsi beberapa praktik terbaik ini untuk diterapkan di wilayah mereka.
Mukhlis Sya’ya menyambut antusias inisiatif kerja sama ini. Beliau menekankan bahwa pertukaran pengetahuan semacam ini sangat penting untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara lembaga-lembaga pengelola ZIWAH di tingkat regional.
Beliau berharap kunjungan ini menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih erat di masa depan, demi kemaslahatan umat Islam secara keseluruhan.
Sumbangan kecil dari LAKIL ini menjadi simbol kuat dari komitmen bersama untuk saling mendukung dalam misi mulia menyejahterakan umat.
Editor: Redaksi