Home / Nasional

Jumat, 25 November 2022 - 23:00 WIB

Mosi Tidak Percaya, Kongres 1 MIO Indonesia Kayak Pasar Sayur

REDAKSI - Penulis Berita

KSINews, JAKARTA – Teriakan mosi tidak percaya mewarnai Kongres 1 MIO Indonesia yang diadakan di Golden Boutique Hotel, Jum’at (25/11/2022). Hal ini diungkap Dedi (Dima) sebagai peserta tak diundang dalam kongres tersebut.

Dedi pun mengatakan, kongres ini hanya permainan ketum dan kroninya sehingga tidak adanya pertimbangan pendapat anggota lain dalam memilinya. Ibarat jualan sayur di pasar pagi.

“Apaan coba, mirip jualan sayur di pasar pagi. Kita mah teriak mosi tidak percaya,” ungkap Dedi.

Hal senada juga disampaikan Martha selaku pendiri MIO yang sengaja keluar lebih dulu beberapa bulan setelah MIO didirikan. Dia mengungkapkan bahwa MIO hanya akal-akalan orang yang mau cari duit. Administrasi jelek dan tidak adanya keterbukaan. Semuanya serba tertutup.

“Ini entah organisasi entah perusahaan. Ada pula forum tertutup setelah kita selesai bahas satu urusan di forum terbuka. Saya pun tidak tahu sampai sekarang,” ujar Martha.

Disamping itu, Martha juga mengkritik pengadaan kongres ini juga dadakan. Tidak adanya ucapan sebelumnya. Bahkan dia tahu dari Ketua MIO Indonesia DPD DKI Jakarta Agung Kakang.

Kongres 1 MIO Indonesia Tidak Ada Kedewasaan Dalam Berorganisasi

JAKARTA, – Teriakan mosi tidak percaya mewarnai Kongres 1 MIO Indonesia yang diadakan di Golden Boutique Hotel, Jum’at (25/11/2022). Hal ini diungkap Dedi (Dima) sebagai peserta tak diundang dalam kongres tersebut.

Dima pun mengatakan, kongres ini hanya permainan ketum dan kroninya sehingga tidak adanya pertimbangan pendapat anggota lain dalam memilinya. Ibarat jualan sayur di pasar pagi.

“Apaan coba, mirip jualan sayur di pasar pagi. Kita mah teriak mosi tidak percaya,” ungkap Dedi yang kerap disapa dima.

Hal senada juga disampaikan Martha selaku pendiri MIO yang sengaja keluar lebih dulu beberapa bulan setelah MIO didirikan. Dia mengungkapkan bahwa MIO hanya akal-akalan orang yang mau cari duit. Administrasi jelek dan tidak adanya keterbukaan. Semuanya serba tertutup.

“Ini entah organisasi entah perusahaan. Ada pula forum tertutup setelah kita selesai bahas satu urusan di forum terbuka. Saya pun tidak tahu sampai sekarang,” ujar Martha.

Disamping itu, Martha juga mengkritik pengadaan kongres ini juga dadakan. Tidak adanya ucapan sebelumnya. Bahkan dia tahu dari Ketua MIO Indonesia DPD DKI Jakarta Ir Agung Karang.

“Lucunya, saya tahunya dari orang yang tidak saya kenal. Pak Agung Kakang sewaktu beliau hadir pelatihan dengan saya. Saya mentornya,” kata Martha. (*)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kualitas Pelayanan Publik Kemenkumham Meningkat, Yasonna Kembali Raih Penghargaan

Nasional

Menakar Potensi Industrialisasi Teknologi Peringatan Dini Anak Negeri

Daerah

Bantuan Pompa Meningkatkan IP dan Produktifitas Pertanian Di Kabupaten Bireuen

Nasional

PWI Aceh Terima ‘Hermes Award’ sebagai Journalist Assosiation Partner

Daerah

Tiba Di Aceh, Sekjend DPP Partai PPP Lakukan Ziarah Kemakam Abu Hasan krueng Kale

Nasional

Imigrasi Atambua Terima Sembilan WNI dari Timor Leste

Nasional

Presiden PKS : Setop Impor Beras, Jangan Rugikan Petani Lokal

Nasional

Beri 112 Motor ke Koramil, Menhan Prabowo Berpesan Jaga Hubungan Baik Rakyat dan Aparat