Aceh – Pada bulan Januari 2022, di Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,95 persen, Kota Banda Aceh inflasi sebesar 1,01 persen, dan Kota Lhokseumawe inflasi sebesar 1,12 persen. Secara agregat, gabungan dari 3 kota itu, Aceh mengalami inflasi sebesar 1,04 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Aceh Mohamad Irawan dalam acara berita resmi statistik di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Rabu (2/2/2022).
Menurutnya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada Januari 2022 terjadi inflasi sebesar 1,04 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,93 pada Desember 2021 menjadi 110,06 pada Januari 2022. Tingkat inflasi tahun kalender 2022 sebesar 1,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yaitu Januari 2022 terhadap Januari 2021 sebesar 2,50 persen.
“Inflasi yang terjadi di Aceh terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,27 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen, kelompok transportasi sebesar 0,24 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,11 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen,” jelasnya.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,01 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.(inp/mc*)