KSINews – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mengatakan, akhir-akhir ini banyak orang Indonesia, termasuk di Aceh, cepat tersambar (disambui) informasi liar yang tak benar alias berita hoaks.
“Orang-orang seperti ini kemudian tersesat dalam terang. Maksudnya mereka menelan informasi yang salah karena malas membaca atau minim literasi,” ujar Safaruddin di hadapan 20-an mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Ar-Raniry, Senin (10/10/2022) di Kantor YARA Batoh Banda Aceh, melalui Siaran Pers.
Mahasiswa Prodi KPI UIN Ar-Raniry berkunjung dan belajar lapangan ke kantor YARA terkait aktifnya YARA dalam menyiapkan siaran pers untuk advokasi kepentingan publik.
“Mahasiswa ini adalah dari kelas Mata Kuliah Press Release di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Kali ini, mereka belajar lapangan langsung pada salah satu praktisi siaran pers, yaitu Safaruddin, ujar dosen pembimbing Hasan Basri M. Nur.
“Kali ini mahasiswa belajar strategi menyiapkan naskah siaran pers pada praktisi di luar kampus. Mata kuliah ini tidak hanya mengajarkan teori,” ujar Hasan Basri M. Nur.
Di hadapan puluhan mahasiswa, Safaruddin menyampaikan pentingnya membaca, memilih dan memilah informasi agar kita tidak mudah digiring pada jurang informasi yang salah yang dapat menyebabkan terjerumus dalam skandal hukum.
“Sebagian kita malas membaca. Hanya sebatas lihat judul saja, lalu mereka mengambil kesimpulan, sehingga tak jarang mereka terjerumus dalam jurang kesesatan,” ujar Safaruddin yang juga Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Aceh ini.
Mahasiswa Prodi KPI sebagai calon jurnalis dan penulis disarankan oleh Safaruddin untuk gemar membaca dan menulis sehingga memiliki skill dan daya saing setelah selesai kuliah nanti.
Safaruddin menceritakan, kebetulan dirinya terlahir dari keluarga kurang mampu dan kuliah di Pulau Jawa yang sangat ketat persaingan.
“Karena berasal dari keluarga kurang mampu, ya saya terbatas uang jajannya. Akhirnya saya banyak menghabiskan waktu di perpustakaan tatkala kawan-kawan saya yang lain bersenang-senang di kafe mewah di Kota Malang,” ungkap Safaruddin.
Mahasiswa yang hadir tampak antusias menggali berbagai informasi tentang strategi dan keberhasilan advokasi melalui media massa yang dilakukan YARA selama ini. Hampir semua mahasiswa ikut berbicara dalam forum kuliah lapangan ini.
Di akhir perkuliahan, Safaruddin membagi-bagi secara percuma buku biografi tokoh Aceh (Anwar Idris) dan buku-buku demokrasi di Indonesia serta menyediakan snack secara gratis. []