Banda Aceh – Biro Keistimewaan Aceh dan kesejahteraan Rakyat Sekretariat Aceh kembali melakukan Kajian Perempuan dan Anak melalui pembinaan Mental Spiritual sebagai Penguatan Tsaqafah Keislaman dalam Pemenuhan Hak-hak Anak kepada Siswa Siswi MAN 1 Kota Banda Aceh, Rabu 22 Mei 2024.
Kegiatan tersebut bagian dari upaya responsif Pemerintah Aceh dalam menyikapi persoalan -persoalan yang muncul di kalangan remaja Aceh. Banyaknya persoalan yang muncul dikalangan remaja diantaranya perubahan penampilan, kesulitan untuk mengikuti pelajaran sehingga sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan bolos sekolah, perasaan yang lebih sensitif dan cenderung labil, komunikasi dengan orang tua, saudara, atau teman-temannya.
Selain itu, marak terjadi saat ini perundungan atau bullying. Bentuk perundungan yang dialami anak remaja antara lain melalui ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari para pelaku bullying.
Hal yang tidak kurang penting yang terjadi dikalangan Remaja berikutnya adalah mengalami Kecanduan gawai atau gadget, hal tersebut dapat mengurangi aktivitas fisik anak, interaksi dengan lingkungan sekitar, atau bahkan dapat menurunkan prestasi akademik di sekolahnya.
Kegiatan Tersebut di isi dan dikemas dalam konsep Pemberian materi-materi terkait hal-hal yang berkaitan dengan remaja, dan memotivasi siswa agar tidak terjerumus kedalam persoalan-persoalan sosial yang di isi oleh Siti Rahmah, S.Psi, M.Psi
Psikolog klinis forensik
Hadir pada kegiatan tersebut kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh yang di wakili oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Drs. Amiruddin.
Amiruddin berharap Kegiatan ini memberi nilai positif bagi siswa/siswi, dalam menjalani hidupnya. Selain itu, Drs. Amiruddin juga Berharap siswa siswi sebagai pemegang estafet kedepan memiliki etitute yang baik.
Akhirnya Amiruddin berharap peserta yang hadir akan menjadi remaja handal dan memiliki pengetahuan terhadap hal-hal yang harus dilakukan remaja dan menjadi generasi islami.