Banda Aceh – Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 yang akan berlangsung di Aceh-Sumut hanya tinggal dua bulan lagi. Venue pelaksanaan even olahraga terbesar di Indonesia ini tengah di kebut siang dan malam.
Misalnya di Aceh, Pj Gubernur Aceh Bustami sejak sebulan lalu gencar bolak balik dari satu daerah ke daerah lainnya untuk memantau langsung progres pembangunan venue setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di Aceh.
Bustami mengultimatum semua pihak yang terlibat agar venue PON di Aceh khususnya venue utama di komplek Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya harus selesai tepat waktu tanpa mengurangi kualitasnya.
Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) juga memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan PON 2024 di Aceh. Ketua Komisi V, M Rizal Falevi Kirani, menyampaikan harapannya agar PON 2024 dapat meninggalkan legacy (warisan) yang positif bagi Provinsi Aceh.
Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Falevi menekankan pentingnya PON 2024 tidak hanya sebagai ajang kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai momentum untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Falevi mengajak semua pihak di Aceh untuk terus melakukan pengawasan karena kontribusi masyarakat diperlukan untuk kelancaran dan kualitas pengerjaan sesuai spesifikasi.
“Pembangunan infrastrukturnya harus selesai tepat waktu. Venue-nya harus bagus dan berkualitas. Saya pikir bukan hanya DPR yang harus mengawasi tapi masyarakat juga juga perlu mengawasi persiapan PON. Jangan sampai gara-gara PON ini Aceh malu dengan provinsi-provinsi lain,” ungkap Falevi Kirani.
Menurut Ketua Komisi V tersebut, PON 2024 adalah kesempatan emas bagi Aceh untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyelenggarakan event berskala nasional. “Kami berharap, melalui ajang ini, Aceh bisa mendapatkan manfaat jangka panjang, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, maupun sosial,” ujarnya.
Salah satu fokus utama yang disoroti oleh Ketua Komisi V DPRA adalah pembangunan infrastruktur olahraga yang memadai. Menurutnya, pembangunan stadion, arena olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya harus dilakukan dengan standar yang tinggi – disamping selesai tepat waktu – sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan setelah PON 2024 berakhir.
Selain itu, Falevi juga berharap PON 2024 dapat memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi Aceh. Dengan kedatangan ribuan atlet, ofisial, dan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, PON 2024 diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh.
“Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan pariwisata Aceh. PON 2024 bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan keindahan alam dan budaya Aceh kepada para tamu dari luar daerah. Dengan demikian, sektor pariwisata kita juga akan mendapatkan dorongan yang signifikan,” pungkasnya. (Parlementaria)
