Home / Aceh Besar / News / Pemeritah Aceh Besar

Rabu, 5 November 2025 - 15:03 WIB

Wakil Bupati Aceh Besar Apresiasi Festival Tunas Budaya dan Dorong Penggunaan Bahasa Daerah

REDAKSI - Penulis Berita

Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil foto bersama seusai buka acara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di halaman Kantor Camat Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (05/11/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil foto bersama seusai buka acara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di halaman Kantor Camat Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (05/11/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Aceh Besar – Wakil Bupati Aceh Besar, H. Syukri A. Jalil, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan festival gelar karya seni siswa gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) dan festival tunas bahasa ibu (FTPI) yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Besar.

“Festival ini memiliki nilai pendidikan dan kebudayaan yang sangat penting bagi generasi muda,” hal itu disampaikan Wabup Syukri saat membuka secara resmi Festival gelar karya seni siswa gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) dan Festival tunas bahasa ibu (FTPI) berlangsung di halaman Kantor Camat Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (05/11/2025).

Menurut Syukri, festival ini tidak hanya menjadi ajang menampilkan kreativitas seni pelajar, tetapi juga berperan besar dalam membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya daerah sejak dini.

“Ini sangat mendidik, karena merupakan langkah awal untuk membangun karakter generasi kita di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana pelestarian budaya daerah yang sangat bermanfaat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyarankan agar ke depan pelaksanaan kegiatan serupa dapat lebih selaras dengan penggunaan bahasa daerah.

“Tadi ada usulan agar kegiatan seperti ini menggunakan bahasa daerah sendiri supaya lebih sejalan dengan semangat pelestarian budaya. Hal ini penting agar tidak terjadi kontradiksi antara bentuk kegiatan dan bahasa yang digunakan,” kata Syukri.

Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah lama menaruh perhatian pada pelestarian bahasa daerah. Salah satunya melalui instruksi bupati yang menetapkan setiap hari Kamis sebagai Hari Berbahasa Aceh, di mana seluruh aktivitas pemerintahan dan kegiatan resmi dianjurkan menggunakan bahasa daerah.

Baca Juga :  Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung soal Kasus Pengadaan Laptop Hari Ini

“Ini menjadi upaya konkret agar bahasa Aceh tetap hidup dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena berdasarkan hasil penelitian, dari sekitar 4.000 bahasa daerah di Indonesia, banyak yang mulai hilang,” jelasnya.

Disamping itu, la menyinggung fenomena berkurangnya penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda, yang kini lebih banyak berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing. Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan bersama agar bahasa daerah tidak sekadar diajarkan, tetapi juga digunakan dalam keseharian.

“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, 10 tahun lagi bahasa daerah bisa ben ar hilang dari percakapan kita,” tegasnya

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Pit Rusdi, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Seniman Masuk Sekolah di Aceh Besar. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya memperkuat karakter generasi muda melalui pendidikan seni dan budaya.

“Presentasi seniman masuk sekolah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari karya siswa. Kegiatan ini bukan hanya soal menampilkan hasil seni, tetapi juga menerima masukan dari siswa serta menjadi ruang tumbuhnya kreativitas,” ujar Pit Rudi.

Ia menjelaskan, program tersebut merupakan inisiatif nasional untuk menjembatani dunia pendidikan dengan kebudayaan lokal. Menurutnya, gerakan ini adalah wujud nyata dari semangat

Baca Juga :  Babinsa Koramil 10/Pandrah Gotong Royong Bersama Masyarakat

“karya anak bangsa” yang menjawab kebutuhan akan pendidikan karakter sekaligus penguatan identitas budaya daerah.

“Program ini menghubungkan dunia pendidikan dan kebudayaan, khususnya di Aceh. Ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memajukan kebudayaan melalui pendidikan serta membangun karakter generasi muda,” tambahnya.

Pit Rudi juga menekankan bahwa keterlibatan para seniman tidak sekadar mengajarkan teknik berkesenian, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kreativitas, kebersamaan, dan penghargaan terhadap budaya.

“Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk kreatif dan memiliki rasa kebersamaan. Kita ingin generasi Aceh tumbuh cerdas, berkarakter, mencintai budaya, dan bangga dengan identitas keacehannya,” jelasnya.

Di akhir sambutan, Pit Rudi menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan tersebut mulai dari sekolah, guru pendamping, seniman, hingga pemerintah daerah.

“Kami dari Kementerian Kebudayaan mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah tampil. Ini adalah karya dan kebanggaan bersama. Semoga program ini terus berlanjut dan menjadi ruang bagi sekolah-sekolah untuk memperkaya pendidikan budaya,” tutupnya.

Kemudian, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Besar, Agus Jumaidi, S.Pd, M.Pd, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Program Seniman Masuk Sekolah. Ia menyebutkan, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menumbuhkan kembali semangat berkreasi, berbudaya, dan mencintai seni di kalangan peserta didik.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama dalam mengembangkan potensi, bakat, serta kreativitas siswa di bidang seni dan budaya. Melalui kegiatan seperti ini, kita harapkan anak-anak dapat memahami dan mengapresiasi nilai-nilai seni serta budaya lokal yang menjadi identitas bangsa,” ujarnya

Baca Juga :  Bey Machmudin Dampingi Veronica Tan Tinjau SMK Negeri Tegalwaru Puwarkarta

Agus Jumaidi juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, yang telah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, dukungan pemerintah daerah menjadi modal penting untuk keberlanjutan pembinaan seni di lingkungan sekolah.
Ia turut mengapresiasi Balai Pelestarian Kebudayaan, para pengawas sekolah, kepala sekolah SD dan SMP, serta seluruh guru seni budaya yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini.

“Kami melihat antusiasme luar biasa dari para siswa dan guru. Ini menandakan bahwa seni dan budaya tetap hidup dan mendapat tempat di hati generasi muda kita,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Agus Jumaidi berharap agar kegiatan ini tidak berhenti hanya pada ajang seremonial, tetapi terus dikembangkan menjadi program berkelanjutan di setiap satuan pendidikan.

Kegiatan yang diikuti oleh siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Aceh Besar ini akan berlangsung selama tiga hari, menampilkan beragam pertunjukan seni, seperti dongeng, puisi, musik tradisional, dan tari daerah.

“Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berkarya dan mencintai budaya sendiri,” pungkasnya.

Turut dihadiri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah / Aceh, Ketua MAA, Forkopimcam Kecamatan Blang Bintang, Pengawas SD/SMP Kabupaten Aceh Besar, Ketua MKKS dan K3S, Kepala Sekolah SD/SMP se Aceh Besar.(**)

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Nasional

Jumlah Produk dalam Katalog Elektronik Tembus 200 Juta Produk

Aceh

Kapolda Aceh Ajak Awak Media dan Influencer Bangun Narasi Positif Demi Kamtibmas yang Kondusif

Aceh

Dampingi Mualem Ketua DPRA Zulfadli Hadiri Pembukaan MTQ Aceh ke-XXXVII.Di Pidie Jaya

News

Kapolda Terima Audiensi Kepala BBPOM Aceh, Bahas Sinergi dalam Mengawal Obat dan Makanan

Aceh Besar

Satpol PP dan WH Aceh Besar Gencarkan Patroli Malam

Aceh Besar

Aceh Besar Siap Selaraskan Fiskal Dengan Pemerintah Pusat

Banda Aceh

1003 P3K Disdik Aceh Terima SK: Harapan Baru untuk Pendidikan Aceh

Nasional

Bandara Halim Perdanakusuma Tutup Sementara