Home / Daerah

Rabu, 12 Juni 2024 - 15:02 WIB

Kurangi Pengangguran SMK, Herman Suryatman: Teaching Factory Harus Dimatangkan

REDAKSI - Penulis Berita

Kota Bandung,- Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan konsep _teaching factory_lulusan SMK perlu terus dimatangkan dan dipertajam agar _link and macth_ dengan industri berjalan optimal.

Hal itu disampaikan Herman kepada para perangkat daerah saat rapat Optimalisasi Penyerapan Tenaga Kerja di Ruang Kerja Sekda Jabar, Gedung Sate Bandung, Rabu (12/6/24).

Dalam rapat berkonsep _coffe morning_ tersebut, Herman mengatakan berdasarkan data BPS angka pengangguran di Jabar per Februari 2024 menurun 217.000 orang dibandingkan Februari 2023, menjadi 1,79 juta orang.

Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan, lulusan SMK masih berada paling atas dengan 12,33 persen pada Februari 2024. Disusul kemudian lulusan SMA 8,98 persen.

Baca Juga :  Kanwil Kumham Kalbar Terima Petikan DIPA APBN dan TKDD TA 2023

Mengingat SMA/SMK kewenangan Provinsi, maka perlu ada _treatment_ khusus agar penyerapan tenaga kerja bisa optimal.

Menurut Herman, konsep _teaching factory_ bisa lebih dimatangkan lagi dengan mencocokkan jenis vokasi di SMK dengan peta industri yang ada di Jabar.

Di Jabar sendiri saat ini ada dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang berkembang, yakni KEK Rebana di Jabar utara dan KEK Lido di Jabar selatan.

Dinas Pendidikan harus berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menajamkan _teaching factory_ SMK.

Baca Juga :  Kecelakaan Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sumatera Barat 10 Warga Meninggal Dunia

“Maka hari ini dibahas dan dicari ramuan terbaik pada pertemuan rapat kali ini,” ujar Herman Suryatman.

“Harus ada kebijakan- kebijakan, yang harus kita koreksi,” tambahnya.

Dengan kurikulum Merdeka Belajar, menurut Herman, seharunya konsep _teaching factory_ di SMK bisa lebih mudah.

“Kita perlu menghadirkan dukungan dengan terobosan ataupun menghadirkan kebijakan- kebijakan yang mendukung sinergi antara pembelajaran di sekolah vokasi dan industri,” jelas Herman.

Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, dengan kehadiran dua KEK, Jabar menjadi destinasi investasi padat karya dan investasi _high-tech_.

Baca Juga :  Langgar Izin Tambang, Kapolda Sumbar ; PT Nusa Alam Lestari Bakal Ditindak Tegas

“Jawa Barat menjadi destinasi untuk industri padat modal dan _hi-tech_, ini komposisinya sudah terbentuk. Pada posisi itulah yang kemudian kita siapkan kualitas SDM kita,” katanya.

Menurutnya, para investor terbuka untuk lulusan SMA/SMK di Jabar asalkan memenuhi kualifikasi: jurusan sesuai dengan kebutuhan industri dan kompetensi SDM -nya dapat diandalkan.

“Mereka siap memakai tenaga kerja Jawa Barat tetapi harus _qualified,_ memenuhi syarat, sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Nining.

Sumber: Humas Jabar

Editor: Deddi

Share :

Baca Juga

Daerah

Kodim 0111/Bireuen Laksanakan Upacara Mingguan

Daerah

Kadisdik Tekankan Pesan Mulia Himne Aceh pada Pembukaan Rakor DAK Fisik SMA dan SLB

Daerah

Tidak Hanya Buka Kaca, Wapres Turun dari Mobil demi Sapa Anak-Anak Papua

Daerah

Jelang HUT ke 78, Pengurus SPS Aceh Gelar Pertemuan

Daerah

AMPeS Tuntut Janji Walikota Sebulussalam yang Belum Terealisasi, Salah satunya pembangunan Jalan Belum Merata 

Daerah

Menggunakan Motor trail Kapolres Landak Laksanakan Patroli Karhutla

Daerah

15 Organ Ganjar Hadir di Kopdar Ramadhan ARG Aceh, Ini Harapan Abu Khaidir Pada Anggota

Daerah

PT PIM Raih Penghargaan Pelaksana TJSL Terbaik, Peringkat ke 2  Se-Aceh 2023