Home / Daerah

Selasa, 26 Juli 2022 - 21:57 WIB

Di Hadapan Para Santri, Nasir Abbas Akui Terlibat Terorisme Bermula dari Tawaran Gratis ke Afghanistan

REDAKSI - Penulis Berita

PIDIE – Tim Divisi Humas Polri menghadirkan mantan narapidana terorisme Nasir Abbas sebagai narasumber saat silaturahmi kamtibmas kontra radikal di Dayah Khairuddaraini, Gampong Leun Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Selasa, 26 Juli 2022.

Dalam kesempatannya, Nasir Abbas menceritakan, dirinya terjerumus ke dalam kelompok teroris pada umur 16 tahun setelah bertemu salah satu ustad yang juga pentolan teroris.

Saat itu, kata Nasir, Ia menerima tawaran gratis ke Afghanistan dengan dalih menjadi mujahidin yang membela agama. Namun, sesampai di sana dia malah disuruh pegang senjata dan merakit bom.

Baca Juga :  Peringati Maulid, Rumoh Tahfidz Dar El Ilmi Abdya Gelar Perlombaan Diantaranya Tahfidz Quran Juz 29 dan 30

Nasir mengungkapkan, di Afghanistan atau Pakistan tidak ada literatur terkait teroris, yang ada malah seruan untuk berjihad dengan berperang.

“Saya ditawari ke Afghanistan secara gratis. Namun, di sana disuruh berperang. Saya tidak dapatkan literasi tentang bahaya teroris, yang ada cuma jihad dengan perang,” ungkap Mantan Napi Teroris itu.

Seiring berjalannya waktu, Nasir mulai berseberangan dengan kelompok radikal, sehingga ia memilih taubat dan kembali ke jalan yang benar, sebelum ditangkap pada tahun 2003 silam.

Baca Juga :  Peringati Maulid, Rumoh Tahfidz Dar El Ilmi Abdya Gelar Perlombaan Diantaranya Tahfidz Quran Juz 29 dan 30

Dia mengaku bertaubat setelah sadar kalau terorisme adalah tindakan yang menyebabkan ketakutan dan kerusakan yang meluas serta bersikap intoleran karena tidak menerima perbedaan.

“Teroris itu bukan jihad. Mereka adalah orang-orang intoleran yang tidak menerima perbedaan,” kata Nasir

Nasir juga mengungkapkan, bahwa doktrin terorisme di Indonesia lebih cenderung mengeksploitasi targetnya melalui ayat suci Al-Qur’an dan memainkan isu-isu Islam garis keras.

Nasir, yang juga mantan teroris itu berharap, masyarakat Indonesia harus lebih peka terhadap isu-isu atau ajakan terkait radikalisme dan membantu memberikan pemahaman bahwa negeri kita ini negara berazaskan pancasila.

Baca Juga :  Peringati Maulid, Rumoh Tahfidz Dar El Ilmi Abdya Gelar Perlombaan Diantaranya Tahfidz Quran Juz 29 dan 30

“Mari sama-sama kita beri pahaman kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme dan paham-paham yang berseberangan dengan pancasila,” imbau Nasir Abbas.

Di akhir kesempatan, Nasir juga memberikan pemahaman tentang pancasila kepada para santri. Ia menjelaskan detail kalau pancasila tidak bertentangan dengan Islam.

“Dasar negara kita adalah pancasila. Semuanya telah diatur dalam pancasila. Termasuk tentang kehidupan beragama,” katanya.

Share :

Baca Juga

Daerah

HBP ke 58, Kakanwil Kemenkumham Aceh Tabur Bunga di Makan Pahlawan

Daerah

Jalin Komunikasi, Babinsa Posramil Kuala Laksanakan Komsos Dengan Pemuda Desa Binaan

Daerah

Di Banjarmasin, Wapres Pastikan Pemerintah Terus Persempit Celah Korupsi

Daerah

Kisah Seorang Kuli Bangunan Berjalan Di Pinggir Jalan Tol Purbaleunyi, Ditolong Polisi

Daerah

Dukung Program Pemerintah, Babinsa Posramil Kuta Blang Pantau Ketersediaan Kebutuhan Pertanian

Daerah

Sekda Bireuen Buka Germas Pemangkasan Kebun Kakau Di Makmur

Daerah

Sidak Lapas Kelas II B Meulaboh di Hari Libur, Kakanwil Aceh Beri Apresiasi

Daerah

Peringati Asyura, Bupati Al-Farlaky: Jadikan Sejarah sebagai Pendidikan Keluarga