Home / Agama / News / Pemerintah Aceh

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:04 WIB

Gubernur Aceh Ajak Syarikat Islam Terus Menjadi Kekuatan Moral dan Intelektual Umat

REDAKSI - Penulis Berita

Plt. Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA, saat menyampaikan sambutan Gubernur Aceh pada acara Lokakarya Syarikat Islam Leaders Forum (SILF) yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH, M.Sc, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (10-07-2025).foto.lst

Plt. Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA, saat menyampaikan sambutan Gubernur Aceh pada acara Lokakarya Syarikat Islam Leaders Forum (SILF) yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH, M.Sc, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (10-07-2025).foto.lst

Banda Aceh, — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengajak seluruh jajaran Syarikat Islam Aceh untuk terus memperkuat peran sebagai kekuatan moral dan intelektual umat.

Pesan ini disampaikan dalam sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan oleh Plt Sekda Aceh, M. Nasir pada acara Lokakarya Syarikat Islam Leaders Forum (SILF) di Anjong Mon Mata, Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis malam (10/7/2025).

Mengangkat tema “Menggali dan Ragam Persepsi: Sang Pejuang Sejati, Muhammad Daoed Beureu’eh” forum ini menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra dan Prof. Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Bahas Percepatan Pembangunan bersama Menko Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan dan Menteri Transmigrasi

Dalam sambutan Gubernur yang disampaikan M. Nasir, menyebutkan bahwa Syarikat Islam memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun peradaban umat Islam di Nusantara.

Berdiri sejak tahun 1905, organisasi ini telah berkembang menjadi gerakan dakwah, sosial-ekonomi, dan nasionalisme Islam yang progresif.

Di Aceh sendiri, jejak Syarikat Islam disebut sudah hadir sejak 1917, bahkan sebelum masuknya Muhammadiyah. Tokoh Aceh seperti Tgk. Abdul Hamid Samalanga (Ayah Hamid) disebut berperan penting dalam menyuarakan pembaruan pendidikan Islam meskipun harus hijrah ke Mekkah akibat tekanan kolonial.

Baca Juga :  Pj Gubernur Safrizal: Cabut Izin SPBU Pelanggar Penyaluran BBM Subsidi

Ayah Hamid juga banyak berkontribusi melalui pemikiran dan korespondensi dengan tokoh-tokoh Aceh lainnya, seperti Tgk. Daud Beureueh dan Tgk. Abdullah Ujong Rimba, yang mendorong lahirnya madrasah-madrasah Islam di Aceh.

“Nilai-nilai moral dan intelektual yang ditanamkan Syarikat Islam sangat relevan bagi kita dalam menghadapi tantangan kompleks saat ini, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun ideologis,” ujar M Nasir.

Baca Juga :  Pemkab Aceh Besar Sambut Dialog Ideopolitor Muhammadiyah Se-Aceh

Pertemuan tersebut diharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan segar yang dapat memperkuat sinergi antara ormas Islam dengan pemerintah, serta menjadi pendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat Aceh dan penguatan syariat Islam di Bumi Serambi Mekkah.

“Aceh bukan hanya harus kuat dalam simbol, tetapi juga dalam substansi perjuangan: keadilan sosial, keberpihakan pada rakyat, serta keberanian untuk berdiri menjaga nilai dan marwah daerah,” tegasnya. []

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Banda Aceh

Polda Aceh dan Polres Jajaran Salurkan 65,5 Ton Beras Murah Lewat GPM

Banda Aceh

PKS Harap Revisi Raqan Pajak dan Retribusi Daerah Dapat Memberi Kontribusi Positif Terhadap PAD

Daerah

Pj Gubernur Safrizal Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pidie Jaya

Aceh Besar

Bupati Syech Muharram Lantik Bahrul Jamil sebagai Sekda Aceh Besar

Pemerintah Aceh

4 Tahun Berjalan, Donor Darah ASN Pemerintah Aceh Mencapai 42 Ribu Kantong Darah

News

Baitul Mal Aceh Data Wakaf Produktif di Aceh Utara

News

GPK Siap Menangkan Illiza Afdhal, Pemimpin Pro Pemuda Milenial

Daerah

DPRA Godok Raqan Pertambangan, FASSAL Minta Libatkan Stakeholder Penghasil SDA